FOKUS JATENG-BOYOLALI-Warga yang bermukim di kawasan lereng Merapi di Dusun Stabelan, Desa Tlogolele, Selo mulai kesulitan air bersih. Kendati ada Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), tak jarang warga setempat masih harus membeli air bersih untuk mencukupi kebutuhannya.
Seperti diungkapkan Romadon (22) warga Dusun Stabelan ini mengaku sering menjadi tenaga pengangkut air bersih. Bermodalkan dua toren dia mengangkut air bersih dari penampungan air untuk diangkut ke Stabelan. Biaya untuk jasa angkut ini tergantung pembelian air bersih. Untuk satu toren berisi sekira 1.000 liter air seharga Rp 50 ribu.
“Di sini ada pamsimas, satu meternya warga bayar Rp 5 ribu. Kadang ya lancar, kadang ya kurang lancar. Tapi air bersih masih kesulitan di sini. Makanya pada beli air bersih. Saya jualnya per-toren Rp 50 ribu itu nanti biasanya untuk lima hari. Biasanya pada ambil dua toren,” ujarnya. Kamis 6 Juli 2023.
Di kawasan Stabelan tidak ada sumber air, sehingga untuk mencukupi kebutuhan air bersih warga mengandalkan Pamsimas. Namun ketika pamsimas macet, atau kebutuhan belum tercukupi. Maka dia membuka jasa untuk pembelian air. Dia akan mengambil air bersih di Dusun Takeran. Kemudian diangkut ke rumah pembeli dan disalurkan dengan pompa air.
“Sehari bisa mengantar sampai tiga kali dengan isi dua toren, sebulan bisa ngirim 180 toren, malah lebih. Saya ambil air di bak penampungan air umum, langsung diangkut ke atas. Kemarau ini mau gak mau, mulai pada beli air, itu sejak April-Mei ini sudah pada beli air,” katanya.
Kadus Stabelan, Desa Tlogolele, Selo, Maryono mengatakan sejak adanya program Pamsimas, kebutuhan air bersih warga mulai tercukupi. Hanya saja, keberadaan pamsimas memang belum bisa mengkaver seluruh warga. Saat ini ada sekita 140 Kepala Keluarga (KK) dari total 145 KK. Selama ini kebutuhan air bersih warga memang berbeda -beda.
“Pamsimas ini ambilnya dari sumber air Kali Apu. Seharusnya bisa mengkaver 140 KK, tapi ya itu belum bisa semua terkaver. Karena kebutuhan masyarakat kan berbeda-beda, jadi tergantung kebutuhan. Kalau iurannya, Rp 5 ribu/ meternya,” katanya. (**)