Jamaah Haji Dari Embarkasi Solo Yang Wafat di Tanah Suci Mencapai 100 Orang

Jemaah haji melakukan sujud syukur setelah tiba di bandara Adi Soemarmo Solo (doc/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Jamaah haji yang meninggal dunia di Tanah Suci mencapai 100 orang. Angka kematian jamaah ini membuat SOC Solo menjadi tertinggi kedua secara nasional setelah SUB Surabaya.
“Sampai dengan saat ini, tercatat masih ada 55 jamaah haji yang sakit dirawat di Arab Saudi, dan 100 persis, jamaah yang wafat sampai dengan saat ini,” kata Kasi Humas PPIH Debarkasi Solo, Gentur Rachma Indriadi, Jumat 14 Juli 2023.
Dijelaskan ada 26 kloter yang tiba di Tanah Air pada hari kesepuluh (14 Juli) pemulangan jamaah haji. Total jamaah haji yang tiba di Debarkasi Solo sebanyak 9.320 orang. Pada Jumat ini, Debarkasi Solo menerima empat kloter, yakni, satu kloter asal Purworejo-Magelang dan tiga kloter asal Magelang. Yakni, kloter 25, 26 dan 27 SOC. Kloter 27 akan tiba di Bandara Adi Soemarmo pukul 22.20.
Jamaah yang sakit di Arab Saudi masih tinggi. Rinciannya, 42 jamaah asal Jawa Tengah dan 13 jamaah asal Jogjakarta. Prosentasi jamaah yang sakit didominasi jamaah haji lansia. Disebutkan ada 41 jamaah dengan usia di atas 65 tahun. Kemudian jamaah dengan usia di bawah 65 tahun sebanyak 14 orang. Mereka sakit pasca pelaksanaan ibadah wajib haji di Arafah Muzdalifah dan Mina (Armuzna).
“Tapi, masih ada satu jamaah haji yang harus diturunkan di Kualanamu, Medan. Jamaah haji tersebut harus mendapatkan perawatan di rumah sakit setempat,” katanya.
Menurut Guntur, jamaah haji yang wafat memang cukup tinggi. Yakni, 100 jamaah, rinciannya 92 jamaah asal Jawa Tengah dan 8 jamaah dari Jogjakarta. Kemudian, jamaah wafat diusia diatas 65 tahun ada 82 jamaah. Sedangkan yang di bawah 65 tahun ada 18 jamaah. Kemudian faktor penyebab meninggalnya jamaah didominasi karena stroke, serangan jantung, hipertensi dan gangguang pernafasan.
“Secara nasional, SOC menduduki peringkat kedua jamaah wafat di bawah SUB, Surabaya. Di SUB sudah tembus 120-an lebih.” (**)