FOKUS JATENG-BOYOLALI-Setiap tahun menjelang peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia para perajin dan pedagang pernak-pernik kemerdekaan banjir rezeki. Permintaan bendera dan umbul-umbul mengalami peningkatan lebih dari 100 persen.
Seperti yang dialami Kundori (47),warga Dukuh Jatirejo, Desa Manggis, Kecamatan Mojosongo salah satunya. Perajin bendera dan Umbul-umbul serta atribut pramuka ini mengaku setiap menjelang agustusan selalu mendapat banyak pesanan. Mulai dari pernak-pernik merah putih seperti bendera mini, pin, hingga hiasan dan asesoris lainnya.
” Saya menjahitnya di rumah, selama ini ya dibantu sama istri dan dua orang tenaga penjahit,” katanya. Senin 31 Juli 2023.
Pada hari biasa, Kundori mengaku produksi bendera hanya 50 kodi namun saat ini bisa mencapai 100 kodi perhari. “Peningkatan mulai pertengahan bulan Juli, peningkatan 100 persen, ya kalau biasanya 10 ini ya 20 kodi,” ujarnya.
Untuk memenuhi permintaan produksi Kundori juga memberdayakan belasan penjahit borongan yang ada disekitar lingkungannya. Karena jelang agustusan ini permintaan tidak hanya datang dari wilayah Boyolali dan Solo Raya. Namun juga datang dari luar daerah, seperti Bandung dan Kalimantan.
“Tapi terpaksa harga bendera naik 10 persen, ya karena bahan baku juga naik.”
Untuk bendera ukuran 60 x 90 centi meter sebelumnya di harga Rp 100 ribu per kodi, kini naik menjadi Rp 110 ribu per kodi. Sedangkan bendera berukuran 120 x 180 centi meter dari harga Rp 600 ribu per kodi, kini naik menjadi Rp 700 ribu per kodi. Selain bendera untuk rumah dan perkantoran/ kundori juga membuat bendera panjang untuk lapangan dan umbul -umbul dengan Panjang 4 meter.
“ Atribut pramuka juga sangat ramai pesanannya. karena Agustus juga memperingati HUT Pramuka,” katanya.
Selain dijual secara konvensional, dia juga menjual bendera-benderanya secara online. Pasar onlinenya pun hingga ke luar kota, bahkan keluar pulau seperti Kalimantan, Sumatera. “Justru lebih banyak online kalau dari sisi penjualan. Karena langsung ke konsumen,” tuturnya.
Bendera yang dia produksi per biji dibandrol dengan harga mulai Rp 8 ribu hingga Rp 35 ribu tergantungjenis dan kesulitan pembuatannya. (**)