FOKUS JATENG-BOYOLALI- Disepanjang jalur hijau di kawasan kompleks perkantoran setda Boyolali, kini dilengkapi jalur sepeda. Warga berharap jalur tersebut nantinya tidak ditempati oleh parkir atau pedagang kaki lima.
Jalur sepeda itu tepatnya berada di Jalan Merdeka Timur bersambung ke Jalan Merdeka barat. Jalur sepada itu tampak ditandai garis hijau memanjang di sepanjang jalan di sisi kiri. Dibeberapa titik, terdapat logo putih sepeda angin.
Hanya saja, masih ditemui kendaraan yang parkir di jalur tersebut. Seperti di depan pertokoan dengan alasan tak memiliki lahan parkir.
Seorang warga sekitar, Agus (30) mengatakan pesepeda biasa terlihat pada pagi hari, sebelum ASN masuk kerja, biasanya lebih ramai pada hari Sabtu dan Minggu.
“Ramainya pas Sabtu dan Minggu, tapi belum ada petugas yang menertibkan ketika jalur sepeda dipakai untuk PKL atau parkir,” ujarnya. Senin, 7 Agustus 2023.
Sementara, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Boyolali, Arif Wardiyanta mengatakan, pembuatan jalur hijau diperuntukan bagi pesepeda. Tujuannya untuk memberikan kenyamanan bagi pesepeda. Kendati sejauh ini, volume pengguna sepeda memang tidak terlalu banyak.
“Tapi setidaknya, di kompleks terpadu itu kita buatkan jalur itu hhusus pesepeda. Supaya kalau nanti ada orang bersepeda, ya ambil tengahlah. Jadi ambil jalur itu, termasuk jika ada orang yang lari,” katanya.
Diakuainya, pembuatan jalur hujau khusus pesepeda baru ada di kompleks perkantoran terpadu. Pihaknya masih melakukan kajian untuk merealiasasikan di jalan lain, mengingat Boyolali didominasi jalan nasional.
“Jalan nasional kalau diberi jalur sepeda kan bahaya. Kita gak seperti Jogjakarta, Solo ya. Jadi bertahap, di kompleks terpadu dulu. Nanti, seluruh kompleks ini akan diberi jalur hijau,” ungkapnya.
Terkait jalur hijau yang masih digunakan untuk parkir, Arif mengaku hal itu masih menjadi problem. Lahan parkir menjadi persoalan hampjr diseluruh kabupaten. Sebenarnya, tepi jalan umum memang tidak diperbolehkan untuk parkir. Hanya saja realita saat ini banyak rumah makan, pertokoan dan lainnya yang tidak memiliki tempat parkir yang memadai.
“Ya bagaimana, sekarang banyak rumah makan yang tidak punya lahan parkir. Kami masih mengkaji bisa nggak kalau Boyolali membuat kantong parkir terpadu. Seperti Jogja, di Malioboro, sekarang kan parkirnya di stasiun, di mall, sama di jalan luar. Kalau mau lewat situ kan bersih. Ya nanti coba, akan kita aturlah,” pungkasnya (**)