FOKUS JATENG-BOYOLALI- Sejumlah pedagang yang menempati kios di kawasan eks Pasar Hewan Singkil Boyolali mulai memindahkan barang dagangannya di tempat yang baru. Kendati demikian, masih menyisakan masalah. Karena sebagian pedagang lain tidak mendapatkan kios baru.
“Ada beberapa pedagang lama malah tidak mendapatkan kios di lokasi yang baru,” kata Joko salah satu pedagang. Kamis 10 Agustus 2023.
Di kawasan eks Pasar Hewan Singkil yang kini disulap menjadi kawasan wisata religi tersebut, diketahui ada sebanyak 96 pedagang, sedangkan Pemkab Boyolali baru membangun sebanyak 76 kios. Namun saat dilakukan undian penempatan kios pada Senin 7 Agustus 2023 kemarin, lanjut Joko, baru 56 pedagang yang mendapatkan kios baru. Sehingga, kios baru yang dibangun masih tersisa 20 kios.
“Tapi memang yang mendapatkan kios ini hanya pedagang yang aktif. Untuk yang belum mendapatkan kios baru, kabarnya akan direlokasi ke Pasar Ngebong dan Pasar Sunggingan di lantai atas. Masalahnya disana kan sepi.”
Sedangkan Supadi, pedagang lain berharap ada kebijakan dinas terkait untuk mengelompokkan pedagang sesuai jenis dagangan. Sebagai pedagang katul dan pakan ternak, dia merasa tak enak dengan pemilik kios di sebelahnya.
“Kan jualan katul pasti kotor. Lha kalau sebalah saya jualan baju atau makanan kan kasihan, nanti kena kotoran dari katul yang terbawa angin.”
Sementara, Kabid Infrastruktur Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Boyolali, Aris Sulistyono mengatakan relokasi pedagang tersebut, terkait dengan penataan eks Pasar Hewan Singkil yang dijadikan kawasan wisata religi.
Aris menjelaskan, pedagang yang mendapatkan kios baru adalah pedagang aktif dan memiliki surat perjanjian sewa yang masih berlaku. Mereka berjumlah 56 orang dan sudah mendapatkan kios baru. Penempatannya berdasarkan undian.
“Untuk pedagang tidak aktif, mereka masih bisa berdagang di tempat relokasi lain. Kami siapkan tempat di Pasar Sidodai, Pasar Ngebong dan Pasar Sunggingan,”katanya.
Hingga sejauh ini, Disdagperin masih melakukan pendataan dan verifikasi kios di tiga pasar tersebut. Tujuannya, untuk mengetahui jumlah pasti ketersediaan kios dan fasilitasnya.
“Karena masih ada beberapa kios harus direhab, khususnya perbaikan plafon dan pintu kios. Ini terutama untuk kios di Pasar Sunggingan,”imbuhnya.
Terkait usulan pengelompokan pedagang sesuai jenis dagangan, menurutnya tidak mungkin dilakukan. Pasalnya, selain sudah dilakukan undian penempatan pedagang. Juga sudah ada kesepakatan terkait barang dagangan yang dijual.
Menurutnya, saat itu, Bupati sudah melakukan verifikasi kepada pedagang. Mereka menyatakan tidak akan berjualan katul dan pakan ternak seperti sebelumnya. Namun pakan ternak yang dijual itu sudah dalam bentuk kemasan. “Pedagang katul dan pakan ternak sebenernya sudah disediakan kios di Pasar Hewan Jelok, Kecamatan Cepogo.” (**)