FOKUS JATENG- SUKOHARJO- Dalam upaya untuk meningkatkan ketrampilan masyarakat, dan menjaga ketahanan pangan serta agar mampu memanfaatkan hasil bumi, tim Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Slamet Riyadi Surakarta kelompok 57 dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Riska Wirawan, S.Sos., M.Si, melaksanakan KKN-PPM di Desa Mranggen, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, mengadakan program kerja Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Tepung Singkong Termodifikasi (Mocaf).
“Kegiatan sosiaisasi dan pelatihan pembuatan tepung mocaf ini melibatkan Kelompok Wanita Tani sebanyak 30 orang di dusun Pundungsari Desa Mranggen, yang bertempat di rumah salah satu anggota KWT (kelompok wanita Tani). Kegiatan yang dilakukan meliputi pengenalan mocaf, demonstrasi dan diskusi bersama ibu-ibu Kelompok Wanita Tani” Kata pelaksana kegiatan Faizal Julianto dalam rilisnya pada Sabtu (12/08/2023).
Faizal Julianto menerangkan latar belakang sosialisasi dan pelatihan pembuatan tepung mocaf ini agar dapat memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat di dusun pundungsari, Desa Mranggen seperti:memanfaatkan hasil bumi pangan lokal, menginovasi singkong menjadi olahan lain serta dapat menigkatkan perekonomi keluarga. Selain itu sosialisasi dan pelatihan pembuatan tepung mocaf dapat menjadi bagian penting dalam mendukung ketahanan pangan. Hal ini dikarenakan supaya para masyarakat tau bahwa makanan pokok tidak hanya berasal dari beras melainkan bisa dari pangan lokal seperti singkong, ketela, ganyong, porang kimpul, dll. serta memberi edukasi kepada masyarakat yang terkena alergi gluten atau protein dari tepung terigu untuk mengganti produk-produk tepung terigu dengan tepung mocaf ini.
“Berdasarkan observasi lapangan yang saya lakukan sebelumnya, banyak pekarangan warga di dusun Pundungsari yang menanam singkong dan belum termanfaatkan secara optimal. Oleh karena itu saya memilih mengadakan sosialisasi dan pelatihan pembuatan tepung mocaf, agar ibu-ibu Kelompok Wanita Tani dapat menjadi bagian dari pelaksanaan ketahanan pangan dan dapat meningkatkan pendapatan keluarga” ungkap Faizal Julianto.
Kegiatan ini disambut hangat dan sangat diapresiasi oleh warga masyarakat Dusun Pundungsari, sehingga kegiatan ini terlaksana dengan baik. Kegiatan ini selain meningkatkan ketrampilan ibu-ibu dalam mengolah singkong, juga dapat meningkatkan tingkat ekonomi keluarga . (ist)