FOKUS JATENG- SUKOHARJO- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Slamet Riyadi Surakarta, melaksanakan bimbingan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa mengenai pengenalan stunting beserta bagaimana mengetahui pola makan sehat dan bergizi dengan cara membuat camilan sehat salad buah untuk memenuhi nutrisi gizi pada anak usia sekolah dasar di MI Muhammadiyah Miri, Desa Bulu Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.
Didampingi Dosen Pembimbing Dewi Saptantinah Puji Astuti, SE. Msi. AK, kegiatan ini diselenggarakan pada Jumat 4 Agustus 2023 pukul 09.30 hingga 11.00 WIB, menyasar kepada siswa kelas 4a melalui inspirasi dan berjalan dengan lancar.
Pradita Amanda Putri selaku pelaksana program mengemukakan stunting merupakan sebuah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, anak stunting mempunyai intelligence Quotient (IQ) lebih rendah dibandingkan anak normal.
Stunting pada anak juga menjadi salah satu faktor risiko terjadinya kematian, masalah perkembangan motorik rendah, kemampuan berbahasa yang rendah, dan adannya ketidakseimbangan fungsional.
“Rendahnnya akses terhadap makanan dengan nilai gizi tinggi serta menu makanan yang tidak seimbang juga dapat mempengaruhi pertumbuhan anak dan meningkatkan resiko stunting.”
Mahasiswa Prodi Teknologi dan Industri Pangan ini menambahkan, pada dasarnya stunting terjadi sejak dalam kandungan hingga awal bayi lahir, stunting akan mulai nampak ketika bayi berusia 2 tahun sehingga status gizi pada usia 1-5 tahun membutuhkan nutrisi yang lebih banyak karena pada masa ini dianggap masa keemasan. Sehingga ketika sudah terlanjur anak mengalami stunting hingga usia sekolah dasar maka asupan gizinya juga harus tetap tercukupi agar tidak semakin parah oleh karena itu harus mengurangi jajanan yang kurang sehat serta perbanyak sayur, buah-buahan, kacang-kacangan, telur, ikan dan lain-lain.
“Kondisi stunting memang tidak bisa diperbaiki akan tetapi untuk beberapa kondisi seperti kehilangan berat badan dan kurangnya produktivitas bisa diperbaiki dengan pemberian asupan gizi yang memandai,” papar Pradita.
Pola makan sehat dan bergizi merupakan makanan sehat bergizi yang bebas dari bahan berbahaya, mengandung gizi yang bermanfaat bagi tubuh serta memenuhi kebutuhan gizi tubuh.
Bahan-bahan berbahaya misalnya adalah seperti pewarna, pengawet, serta pemanis buatan. Pada masa sekarang ini, anak-anak sekolah dasar cenderung tertarik pada makanan jajanan yang memiliki warna, rasa, dan bentuk yang menarik, namun jajanan tersebut belum tentu mengandung bahan yang aman dan sehat.
“Akan tetapi, makanan jajanan sering dijumpai pada penjual di pinggir jalan, khususnya di sekitar sekolah dan jajanan di minimarket,” ujarnya.
Terkait hal tersebut, keamanan pangan merupakan kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah bahan pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat menggangu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia.
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan pada siswa sekolah dasar mengenai apa itu stunting dan pola makan sehat bergizi serta pentingnya memilih jajanan sehat.
“Media yang saya gunakan adalah membuat camilan atau jajanan sehat yaitu salad buah, dimana setiap siswa disuruh menyusun berbagai buah didalam cup dan mengetahui apa manfaat dari setiap buah bagi Kesehatan dan kandungannya, dengan adanya kegiatan ini siswa MI Muhammadiyah Miri bisa tau akan makanan sehat bergizi sehingga mencegah terjadinya stunting dan masalah Kesehatan sehingga antusias mengikuti program kelas dan memberikan pemahaman bagi mereka mengenai Kesehatan.” (ist)