FOKUS JATENG-SUKOHARJO- Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Merupakan program wajib yang harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa Universitas Slamet Riyadi Surakarta (UNISRI) guna memenuhi persyaratan perkuliahan. Kegiatan ini merupakan realisasi kegiatan loyalitas dan solidaritas Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) untuk mewujudkan salah satu dari visi misi Universitas Slamet Riyadi Surakarta. Pada tahun ini KKN-PPM yang dilaksanakan oleh UNISRI mengakat tema “UNISRI Ikut Serta Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Melalui Perbaikan Stunting, Ekonomi Ekstrim dan Sanitasi Lingkungan”.
KKN ini berlangsung selama 40 hari terhitung sejak Senin 24 Juli 2023 hingga Kamis 31 Agustus 2023, penerjunan mahasiswa ke desa dilaksanakan di kantor Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo, pada Senin 24 Juli 2023.
Desa Grajegan, Kecamatan Tawangsari, merupakan salah satu desa yang terpilih sebagai tempat pelaksanaan KKN PPM, dan mahasiswa kelompok 63 dengan jumlah 13 orang mendapatkan tugas untuk di tempatkan di desa tersebut. Desa Grajegan memiliki wilayah yang cukup luas, serta memiliki potensi pada sektor pertanian yang cukup melimpah, khususunya produk pertanian padi. Terdapat beberapa program kerja yang akan dilaksanakan oleh kelompok 63 guna membantu membangun desa, baik program kerja kelompok maupun individu. Salah satu program kerja individu yang dilaksanakan adalah ‘Sosialisasi Pentingnya Peduli Lingkungan Guna Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs )’ yang dilaksanakan di SDN 01 Grajegan.
Sosialisasi ini dipaparkan oleh mahasiswi Program Studi Hubungan Internasional bernama Grace Mei Ferawati Simanungkalit, didampingi dosen pembimbing Dra. Damayanti Suhita, M.Si.
Desa yang bersih dan asri merupakan tujuan dari setiap masyarakat, oleh sebab itu program kerja ini dilakukan untuk menanamkan rasa kepedulian terhadap lingkungan sejak dini pada anak-anak di Desa Grajegan. Sosialisasi ini mengajarkan anak-anak SD 01 Grajegan, bahwa lingkungan yang bersih merupakan suatu hal yang penting untuk keberlangsungan hidup semua makhluk hidup, serta mengajak anak-anak untuk mengurangi penggunaan plastik dengan cara membawa botol minum masing-masing ke sekolah dan mengganti penggunaan plastik dengan tas belanja yang ramah lingkungan.
“Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) merupakan tujuan masyarakat global untuk mencapai kesejahteraan sekaligus tetap melestarikan lingkungan,” kata Grace Mei Ferawati Simanungkalit dalam rilisnya.
SDGs terdiri dari 17 poin tujuan utama, adapun pilar pembangunan lingkungan terdapat pada poin 6, 11, 12, 13, 14, dan 15. Kelestarian lingkungan merupakan hal yang penting bagi keberlangsungan hidup manusia, oleh sebab itu sangat dibutuhkan kontribusi dan kepedulian dari masyarakat. Kepeduliaan terhadap lingkungan penting di terapkan untuk membangun desa yang bersih, nyaman, dan sehat sehingga kesadaran ini perlu ditanamkan sejak dini. “Melalui sosialisasi ini diharapkan anak-anak di desa Grajegan dapat ikut berpartisipasi dalam Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs) melalui menjaga dan peduli terhadap lingkungan,” pungkas Grace Mei Ferawati Simanungkalit. (ist)