Mahasiswa UNISRI Sosialisasikan Strategi Pemasaran Tepung Mocaf Melalui Media Sosial

FOKUS JATENG-BOYOLALI- Di tengah perkembangan teknologi dan tren digital yang semakin merambah ke berbagai sektor, strategi pemasaran juga tak luput dari transformasi ini. Pada Selasa 15 Agustus 2023, Widy Hastuti dari KKN kelompok 43 Universitas Slamet Riyadi, melaksanakan program kerja berupa sebuah kegiatan sosialisasi strategi pemasaran tepung mocaf melalui media sosial Shopee. Dimana kegiatan itu dilaksanakan dengan sukses di Desa Teter, Simo, Boyolali.

Tepung mocaf, singkatan dari Modified Cassava Flour, telah dikenal sebagai bahan alternatif dengan nilai gizi tinggi dan ramah lingkungan. Dalam upaya memperluas jangkauan pasar dan memberikan akses yang lebih luas bagi para petani lokal, strategi inovatif ini diadakan dengan kolaborasi antara pelaku usaha mikro di Desa Teter dan platform e-commerce Shopee.

Kegiatan yang berlangsung di rumah ketua RT 18 ini menghadirkan berbagai rangkaian acara yang bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang tepung mocaf dan mengajarkan cara memasarkannya melalui platform Shopee. Para pelaku usaha mikro, terutama para petani cassava, diberikan pelatihan terkait manajemen toko online, fotografi produk yang menarik, serta teknik negosiasi yang efektif.

“Kami sangat antusias dengan kolaborasi ini, karena membantu masyarakat kami untuk lebih terampil dalam pemasaran digital. Ini adalah langkah maju bagi Desa Teter dalam memanfaatkan teknologi untuk kesejahteraan bersama,” papar ibu RT dalam sambutannya.

Salah satu peserta pelatihan, Ibu Sri Hartini, berbagi, “Saya merasa terbantu dengan pengetahuan baru tentang Shopee. Saya jadi lebih percaya diri untuk memasarkan tepung mocaf produksi kami kepada pelanggan yang lebih luas,”ujarnya.

Melalui kegiatan ini, diharapkan bahwa petani cassava di Desa Teter mampu menjangkau lebih banyak konsumen di seluruh Indonesia, bahkan luar negeri, melalui platform Shopee. Ini adalah contoh nyata bagaimana teknologi dan kolaborasi dapat memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat pedesaan.

Dengan semakin berkembangnya inisiatif seperti ini, diharapkan penggunaan teknologi dalam pemasaran produk-produk lokal dapat terus ditingkatkan, membuka peluang baru, dan menghadirkan masa depan yang lebih cerah bagi masyarakat desa di seluruh Indonesia.(ist)