Gus Ali Gondrong Minta Agar PSHT Rayon KUD Madukoro Tak Mudah Terprovokasi

FOKUSJATENG.COM , KARANGANYAR  – Ribuan orang menghadiri acara “Rayon KUD Madukoro Bersholawat bareng Gus Ali Gondrong” yang digelar dalam rangka Tasyakuran Warga Baru Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Ranting Tasikmadu, Ranting Jaten, dan Ranting Kebakkramat, di Lapangan Ngijo, Tasikmadu, Karanganyar, Jawa Tengah, pada Sabtu (2/9/2023) malam.

Tak hanya warga Kabupaten Karanganyar maupun dari sekitaran wilayah Solo Raya, mereka juga datang dari luar daerah seperti Kudus, Pati, hingga Madiun dan Lamongan, Jawa Timur.

Selain ketua beserta pengurus cabang, rayon, hingga ranting PSHT di Kabupaten Karanganyar, acara itu pun dihadiri Bupati Juliyatmono beserta sejumlah pejabat Forkopimda Karanganyar dan Forkopimcam setempat, juga para tamu undangan.

Kemeriahan acara juga ditandai dengan prosesi kirab 101 tumpeng oleh warga baru PSHT Ranting Tasikmadu, Jaten serta Kebakkramat, dan peragaan atraksi solo spel oleh Ketua PSHT Cabang Karanganyar, Sutarmo.

Dalam sambutannya, Ketua Panitia Ilyas Akbar Almadani, menjelaskan kirab 101 tumpeng sebagai simbol ungkapan rasa syukur atas perjalanan yang telah ditempuh organisasi PSHT hingga saat ini menginjak usia ke-101 tahun.

“Acara tasyakuran warga baru PSHT ini diinisiasi bertepatan dengan ulang tahun PSHT Pusat Madiun yang ke-101. Kirab 101 tumpeng adalah simbol ungkapan rasa syukur atas perjalanan PSHT selama ini. Acara ini juga diharapkan menjadi momentum untuk melakukan refleksi atau evaluasi bersama, baik peran warga PSHT sebagai bagian dari masyarakat, maupun sebagai pembawa dan penjaga ajaran Setia Hati yang luhur,” ungkapnya.

Pada Kesempatan yang sama, Ketua PSHT Cabang Karanganyar Sutarmo, mengajak setiap warga PSHT untuk ikut mempunyai rasa memiliki, mempertahankan dan menjaga nama baik serta ajaran luhur Setia Hati.

“Mari bersama-sama ikita ntrospeksi agar ke depan PSHT menjadi lebih baik. Persaudaraan adalah hal yang paling berharga. Karenanya, penting bagi kita semua untuk selalu menjaga persatuan dalam kebhinekaan dan memupuk tali persaudaraan dalam keberagaman,” tandas Sutarmo.

Sementara itu, di antara isi tauziahnya, Gus Ali Gondrong berpesan untuk selalu hidup rukun, baik antara sesama warga PSHT maupun dengan elemen kelompok masyarakat lainnya.

“Saya berpesan, khususnya kepada warga PSHT yang hadir saat ini. Mari kita jaga kerukunan dan bersatu. Jangan mudah terprovokasi dengan ujaran kebencian yang hanya akan memecah belah bangsa kita, terlebih saat-saat menjelang Pemilu seperti saat ini.

Penceramah asal Grobogan, Jawa Tengah itu menegaskan, persaudaraan sesama anak bangsa harus selalu dijaga demi keutuhan NKRI.

“Bersatulah apapun aliran bela dirimu, apapun perguruan pencak silatmu, apapun organisasi maupun partai dan pilihan politikmu. Jangan biarkan Ibu Pertiwi menangis karena putra putrinya tidak bisa hidup rukun,” pesan penceramah bernama asli Mohammad Ali Shodiqin itu. (KC/BRE)