FOKUS JATENG-BOYOLALI- Hama tikus menghantui petani di wilayah Kecamatan Teras. Serangan hewan pengerat terhadap lahan pertanian yang sedang digarap ini bisa menurunkan produktivitas hingga terjadinya kegagalan panen.
“Ini mulai banyak sarang tikus. Saya khawatir. Beberapa bulan lalu saya sempat hampir gagal panen gara-gara tanaman saya dihabisi tikus,” kata Surati (63), petani asal Dukuh Barengan, Desa Salakan, Kecamatan Teras
Dijelaskan, meskipun kini belum begitu berdampak terhadap tanaman, namun dia mengaku was- was. Pasalnya, tikus cepat berkembang biak bila tidak segera diatasi.
“Kalau terserang hama wereng itu tidak mengurangi jumlah, tapi hasilnya yang jelek. Berbeda kalau sudah dimakan tikus padinya bisa habis,” imbuhnya.
Hanya saja, kali ini dia menanam cabai sehingga tidak diserang.
“Kalau tanaman cabai masih aman.”
Namun, tanaman jagung mulai diserang. Untuk jagung yang belum bertongkol, tikus menyerang pucuk tanaman. Sedangkan yang sudah bertongkol, hama tikus menyerang tongkol jagung muda. Jika dibiarkan, maka jagung bakal gagal panen.
Dijelaskan, untuk mengatasi serangan hama tersebut, dia memilih membersihkan pematang.
“Rumput- rumput liar yang menutup pematang dibersihkan. Biasanya, kalau kondisi bersih, maka hama tikus akan menyingkir.”
Petani lain, Rahmat (52) juga mengakui adanya tanda- tanda serangan hama tikus di ladangnya. Karena, tanaman singkong yang ditanam di pematang lahan sudah mati. Setelah dicermati, ternyata di bagian pangkal batang di dalam tanah sudah rusak digerogoti tikus.
“Kalau singkong sudah habis, saya khawatir tikus lalu menyerang tanaman jagung. Kalau dibiarkan, saya khawatir akan gagal panen,” pungkasnya. (**)