FOKUS JATENG-BOYOLALI-Harga berbagai jenis beras di sentra penjualan beras yang ada di Boyolali terus mengalami kenaikan. Perkumpulan Pengusaha Beras dan Penggilingan Padi Indonesia (Perpadi) Jateng mendesak Pemerintah segera pemerintah segera menggelontorkan bantuan sosial (Bansos) pangan dan melakukan operasi pasar untuk mengendalikan harga.
“Saat ini, kalau kondisi pangan sudah seperti ini (Harga beras tinggi,red), seharusnya pemerintah, cadangan beras yang ada di Bulog (Dikeluarkan) untuk operasi pasar. Yang penting digelontorkan sebanyak-banyaknya,” kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perpadi Jawa Tengah, Tulus Budiyono. Senin, 4 Sepetember 2023.
Menurut Tulus, ada beberapa factor penyebab kenaikan harga beras, pertama, jelas dia, karena luas lahan panenan padi saat ini telah berkurang. Kedua, sentra-sentra produksi padi sekarang ini juga sudah tidak panen. Daerah-daerah penghasil padi sudah selesai panen. Selain itu sebagian sawah-sawah saat ini juga tidak bisa ditanami karena air untuk mengairinya tidak ada. Hal ini dampak El Nino atau musim kemarau panjang. Faktor ketiga, stok beras yang ada di tingkat konsumen dan di tingkat pengusaha beras sudah menipis. Faktor ke empat, saat ini bantuan sosial pangan atau beras dari pemerintah untuk masyarakat miskin belum dikucurkan.
“Jika harga terjangkau, maka masyarakat tenang. Iya, ini dampak El Nino kemarau panjang. tidak ada panenan. Semua kering, bero semua, Saat ini kenaikan tidak hanya pada beras, namun juga gabah kering” imbuhnya.
Dia menambahkan, dengan luas panenan yang menyempit, akhirnya harga gabah kompetitif di pasar. Hal itu agar selepan bisa jalan. Sehingga harga naik terus, permintaan tinggi, barang stagnan atau barang berkurang.
“ Sehingga setiap hari rata-rata naik 100 rupiah,”
Dijelaskan, harga beras yang tinggi tersebut, karena harga dari tingkat petani juga sudah tinggi. Saat ini harga gabah kering panen (GKP) di wilayah Boyolali dan sekitarnya sudah diangka Rp 7.000 per kilogram.
“Ini rata-rata sudah sampai ke Sumatera, Sulawesi, rata-rata (harga GKP) sudah menyentuh angka itu (Rp 7.000/kg),” terang dia.
Sehingga harga beras saat ini di pasaran sudah diatas harga eceran tertinggi (HET). Harga beras sekarang sudah tembus Rp 13 ribuan per kilogram untuk beras premium. Sedangkan beras medium sekitar Rp 12.500 per kilogram. Kondisi gejolak harga beras ini, kata dia, terjadi hampir menyeluruh di Indonesia.
“Hendaknya pemerintah harus segera bertindak. Melakukan operasi pasar dan segera menggelontorkan Bansos pangan untuk membendung harga yang setiap hari naik.” (**)
Perpadi Jateng Desak Pemerintah Gelontorkan Bansos

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perpadi Jawa Tengah, Tulus Budiyono (doc/Fokusjateng.com)