Dispertan Boyolali Gelar Gerakan Penyemprotan Bersama di Areal Persawahan

Dispertan Boyolali menggelar gerakan penyemprotan bersama di areal persawahan Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono. (doc/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Dinas Pertanian Kabupaten (Dispertan) Boyolali menggelar gerakan penyemprotan bersama di areal persawahan di Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, menyusul adanya keluhan petani setempat. Serangan hama sundep dikabarkan merata di wilayah Desa Jembungan, Kuwiran, Sambon dan Jipangan. Tanaman yang diserang berusia dua minggu hingga selapan atau 35 hari. Akibatnya, daun padi menguning dan rumpun mengering.
“Serangan hama sundep cukup merata di wilayah Kecamatan Banyudono dan Sawit. Untuk wilayah Jembungan, total luas serangan mencapai 15 hektare. Namun, sebagian besar baru tingkat serangan rendah,” kata PPL Dispertan Boyolali, Dwi Hartono usai penyemprotan yang melibatkan petani setempat. Kamis 21 September 2023.
Selain menggelar gerakan penyemprotan bersama di areal persawahan, pada Kesempatan itu, Dispertan juga memberikan bantuan pestisida untuk penyemprotan tersebut.
Dijelaskan, serangan hama sundep sebenarnya relatif mudah ditangani. Asalkan petani jeli, sejak dengan mengawasi bibit padi di areal pembibitan. Jika ada klaper atau sejenis kupu berukuran kecil, maka itu pertanda awal serangan sundep.
Klaper itu akan bertelur di rumpun padi, kemudian telur menetas dan memakan pangkal batang padi. Akibatnya, tanaman menjadi layu dan mengering. Jika tak segera ditangani, maka tanaman padi bisa mati dan menyebabkan gagal panen.
“Untuk mengatasi hama sundep, tanaman harus rutin disemprot pestisida.”
Pihaknya mengimbau, penyemprotan hendaknya dilakukan bersamaan dalam satu hamparan. Sehingga klaper yang terbang dan hinggap pada rumpun padi lain juga bisa kena semprot pestisida yang dilakukan petani lainnya.
“Kami juga memberikan bantuan pestisida rutin melalui kelompok tani.” (**)