Puluhan Ibu-Ibu Muda Diduga Jadi Korban Arisan Online di Boyolali

Dengan didampingi kuasa hukumnya, Asri Purwanti, puluhan ibu-ibu mengadukan kasus yang dialaminya ke Polres Boyolali. (yull/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Puluhan ibu-ibu muda mengaku menjadi korban penipuan arisan online oleh terduga pelaku berinisial SR warga Desa Mliwis Kecamatan Cepogo dengan kerugian mencapai lebih dari dua miliar rupiah.
Salah satu korban berinisial Yn (28) warga Solo, mengaku tertipu hingga jutaan rupiah setelah awalnya tergiur keuntungan arisan online. Awalnya terduga pelaku menjaring calon korbannya dari mulut ke mulut hingga kemudian informasinya tersebar di antara warga lainnya. Namun ia belum sempat mendapat keuntungan.
“Saya ikut arisan kirim uang dari Januari sampai Juni terakhir saya setor. Seharusnya Juni itu saya sudah klir dapat semuanya, tapi nggak ada yang ditransfer satupun,” ungkap dia.
Jika ditotal, uang yang disetor melalui transfer sudah mencapai Rp 20 juta. Padahal, niatnya uang itu buat jaga-jaga kelahiran anak yang dia kandung.
Dia mengaku awalnya kenal dengan bandar ini dari temannya. Salah satu temannya yang mendapatkan keuntungan dari arisan itu kemudian mengajaknya untuk bergabung. Iming-iming mendapatkan keuntungan banyak membuatnya langsung tergiur. Lumayan, keuntungannya bisa untuk biaya persalinan dan pasca melahirkan. Tanpa pikir banyak dia langsung mengikuti arisan ini.
Bakal mendapatkan keuntungan besar yang ditawarkan sang bandar, membuatnya gelap mata.
Setidaknya lima slot arisan dia ikuti. Setoran untuk tiap-tiap slot arisan itu pun berbeda-beda.
Tergantung jumlah uang yang akan didapat dan nomor urut tanggal perolehan uang arisan.
” Ada yang Rp 2 Juta, Rp 3 Juta hingga Rp 5 Juta. Total Untuk yang arisan ini saya sudah setor Rp 13 Juta,” katanya
Tak hanya itu saja, dia juga ikut program investasi yang juga ditawarkan oleh Bandar tersebut. Tak perlu repot-repot, tinggal menunggu hari saja uang yang disetorkan ke bandar auto jadi lebih banyak.
Dia pun kemudian menyetor uang Rp 9,4 juta sesuai program yang ditawarkan. Cuma menunggu 25 hari, dia akan mendapatkan kiriman uang dari bandar sebesar Rp 12 juta.
“Menggiurkan kan. Tapi sayang, setelah 25 hari uang yang dijanjikan tak kunjung ditransfer.”
Sebelumnya, Mereka sempat mediasi difasilitasi oleh Pemdes Mliwis Kecamatan Cepogo untuk pengembalian kerugian dari terduga pelaku namun belum terealisasi. Sedangkan total kerugian dari para korban ini ditaksir mencapai lebih dari Rp 2 miliar rupiah. Kerugian korban paling sedikit berkisar Rp 1,8 juta dan sedangkan paling besar sebanyak Rp 200 juta rupiah.
Sejumlah ibu-ibu muda itu akhirnya mengadu ke Polres Boyolali, didampingi kuasa hukumnya, Asri Purwanti pada Rabu 27 September kemarin.
“Korban tak hanya warga Boyolali. Tetapi juga dari daerah sekitar, seperti Solo dan Karanganyar. Sedangkan terduga pelaku yang dilaporkan yakni SR, seorang ibu warga Desa Mliwis, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali,” kata Asri Purwanti. (**)