Cerita Es Degan Jelly Jadi Buruan di Boyolali

Usaha rumahan, Novia mengembangkan olahan kelapa muda alias degan jelly dan thumb utuh (yull/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Berbeda dari olahan kelapa muda biasanya, di tangan warga Boyolali perempuan bernama Novia Karmiama (35) ini buah kelapa muda atau degan ia sulap menjadi menu kekinian es degan jelly dan thumb utuh. Rasanya yang manis dan gurih, tahan sampai beberapa hari. Pesanan membajir terutama dari kafe dan resto.
Novia mengungkapkan mulai merintis usaha degan jelly yang dia beri merek D’joeraGAN coconut ini di dapur rumah mereka di Perumahan Bhayangkara, Kelurahan Siswodipuran, Kecamatan Boyolali Kota.
“Awalnya dicicipi keluarga dan orang-orang sekitar. Ternyata banyak yang suka, akhirnya saya teruskan usaha ini,” ungkap Novia yang menekuni usaha ini bersama suaminya, Muhammad Nur (37),pada Rabu 4 Oktober 2023.
Disisi lain, pasutri itumulai terpikir untuk membuat olahan rumahan dengan mengubah minuman kelapa muda menjadi nuansa yang baru dan kekinian sehingga bisa disukai warga Boyolali.
“Awalnya kami jalan-jalan, jajan di salah satu resto di Solo itu ada degan jeli, kami coba kok enak. Itu degan bentuk jelly, itu kami tertarik. Ternyata itu reseller, itu produk dari Banyuwangi. Lalu suami aja bikin, ayok bund kita coba dulu, trial,” ungkap Novia disela produksi degannya,
Lalu mereka mencoba membuat mandiri. Baru bentuk degan jelinya saja. Tak terhitung berapa kali gagal dan berapa degan yang habis. Dia juga membagikan ke teman-temannya untuk mencicip. Dia pernah mengalami degan jeli terlalu keras. Akhirnya, dia mengatur kembali takarannya.
“Degan itu gimana caranya setelah dikupas, tappi warnanya tetap fresh, tidak berubah warna cokelat, kami mengalami trial dulu. Ternyata direndam di air dulu kurang lebih 15 menit, baru diangkat ditiriskan. Pas trial ya gak kehitung (Habisnya) banyak, sebulan itu. Jadi tiap suami pulang kerja, malam, kami coba begitu terus,” tuturnya.   
Kini, Novia mampu memproduksi sekitar 50 hingga 80 degan jelly tiap harinya. Tiap resto meminta kiriman dari 30 – 100 biji perminggunya. Es kelapa jelly ini memiliki beberapa varian yang pertama rasa degan jeli dan thumb varian original dengan harga Rp 18 ribu – Rp 20 ribu perbuah, dia juga menjual degan jeli buah( mix fruit) yang dibandrol dengan harga Rp25 ribu per buahnya. Ada juga kemasan dalam botol (infuse water) dengan isian lemon dan daun mint. Untuk pangsa pasar, ia mengatakan lebih banyak di kawasan Boyolali
“Kalau produksinya tiap hari tergantung pesanan. Karena degan jelly kami tidak memakai pengawet, sehingga hanya bertahan selama tiga sampai empat hari di suhu yang dingin. Karena itu, saya tidak berani kalau produksi banyak tanpa ada pesanan, ini rencana mau nambah orang buat produksi.” (**)