FOKUS JATENG-SOLO-Kebakaran hebat terjadi di sebuah gudang rosok di Kampung Joyosudiran, Kelurahan Pasar Kliwon, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Selasa sore, 3 Oktober 2023. Tidak ada korban dalam kejadian itu. Namun, kobaran api yang membesar merembet ke belasan rumah warga yang berada di sekitar gudang hingga menyebabkan kerusakan pada bangunan rumah warga yang semipermanen.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Fokus Jateng, kebakaran bermula pada sekitar pukul 16.30 WIB. Diketahui, lokasi kebakaran berada di tengah pemukiman padat penduduk. Kobaran api dari gudang rosok merembet ke belasan rumah warga yang ada di sekitarnya.
Pantauan Fokus Jateng dilokasi petugas pemadam kebakaran terus berusaha memadamkan api dibantu oleh warga sekitar. Armada pemadam kebakaran juga didatangkan dari Sukoharjo dan Karanganyar. Mereka juga dibantu petugas dari Kepolisian Resor Kota Surakarta dengan menurunkan water cannon.
Besarnya kobaran api membuat warga sekitar panik mengeluarkan barang-barang mereka. Ini karena rumah mereka melekat di tembok gudang sehingga ada yang rusak karena api.
Kepala Kepolisian Resor Kota Surakarta Komisaris Besar Iwan Saktiadi memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
“Tidak ada korban jiwa. Api cepat membesar karena cuaca panas dan angin kencang dari kejadian petang tadi,” ujar Iwan ketika ditemui awak media di lokasi kejadian, Selasa malam.
Hingga Selasa malam, petugas pemadam kebakaran terus berjibaku memadamkan api. Sebagian warga di rumah-rumah di sekitar gudang yang turut terkena kobaran api mengungsi di Kantor Kelurahan Pasar Kliwon.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Surakarta Sutarjo mengatakan, gudang rongsok terbakar sekira pukul 16.30 WIB. Kabakaran itu merembet ke rumah warga yang menempel dengan gudang itu.
“Yang terdampak ada rumah kecil sekira 13-14 rumah. Itu rumah semi permanen,” kata Sutarjo.
Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa tampak turut hadir ke lokasi kejadian untuk mengecek langsung kondisi warga. Teguh mengatakan pihaknya telah meminta BPBD, Dinas Sosial, mau Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surakarta untuk melakukan inventarisasi dampak dari kebakaran itu.
“Besok pagi kita cek mana rumah yang terdampak, berapa jiwa, apakah bisa kita tindaklanjuti, atau ada perbaikan,” kata Teguh.
Dia menuturkan bantuan terhadap rumah terdampak dimungkinkan akan dilakukan dengan skema bantuan Rumah Tak Layak Huni (RTLH). Namun angkanya diperkirakan bisa lebih besar, dari bantuan RTLH.
“Bisa dengan skema RTLH (jumlahnya) Rp 20 juta. Tapi (jumlahnya) mungkin bisa lebih karena ini dampak kebakaran, beda dengan RTLH,” ucapnya.
Kendati demikian, Pemerintah Kota Surakarta akan melihat terlebih dahulu kondisi rumah warga yang terdampak. (A. Nuryanto/**)