FOKUS JATENG-KARANGANYAR-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar mengusulkan kepada Bupati Karanganyar untuk menetapkan status tanggap darurat atas bencana kebakaran kawasan hutan dan lahan di Gunung Lawu yang masuk wilayah Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah. Hal itu menyusul telah ditetapkannya status tanggap darurat atas kebakaran yang sama di dua kabupaten di Provinsi Jawa Timur, yaitu Ngawi dan Magetan.
“Itu sudah kami koordinasikan dengan Pak Bupati dan akan dinaikkan statusnya menjadi tanggap darurat. Tapi kapannya (penetapannya) kami menunggu Pak Bupati karena untuk saat ini beliau masih di luar kota,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Karanganyar Juli Padmi Handayani saat ditemui awak media di kawasan Candi Cetho, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa, 3 Oktober 2023.
Juli menjelaskan usulan penetapan status tanggap darurat itu karena mempertimbangkan kondisi akibat kebakaran dan dua wilayah lain yang mengalami kejadian serupa juga telah menetapkan status tersebut.
“Pertimbangannya karena api dari sebelah timur ini melibatkan dua provinsi, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Ngawi dan Magetan sudah menetapkan status itu maka kami mempertimbangkan seperti itu,” ungkap dia.
Dengan penetapan status tanggap darurat, Juli berharap dapat segera dilakukan upaya pemadaman lain selain dengan cara manual, di antaranya water bombing seperti telah direncanakan untuk wilayah Jawa Timur. “Kami sudah berkoordinasi lintas provinsi, upaya secara administrasi dan lainnya juga sudah kami lakukan. Dari informasi yang kami dapatkan untuk kondisi di Jatim, pesawat sudah meluncur ke Jatim, tapi untuk pergerakannya kami belum tahu,” katanya.
Juli menyebut hingga Selasa petang kebakaran di Gunung Lawu itu masih terjadi di sejumlah titik meski ada beberapa titik kecil yang sudah terkondisikan. “Saat ini tinggal beberapa titik di Hargo Tiling karena lokasinya tinggi dan jurangnya terlalu dalam. Dalam poses pemadaman memang yang kami utamakan keselamatan teman-teman. Selain pemadaman, juga dilakukan penyekatan di titik-titik yang bisa dijangkau,” katanya.
Dalam upaya pemadaman kebakaran itu, Juli mengatakan dilaksanakan oleh tim gabungan yang terdiri atas sekitar 300 personel dari berbagai unsur mulai dari BPBD, TNI, Polri, serta relawan. Adapun luas area hutan atau lahan yang terbakar di wilayah Karanganyar, yakni masuk Kecamatan Jenawi dan Kecamatan Ngargoyoso yang semula sekitar 8 hektare, semakin meluas hingga menjadi 20 hektare.
Administratur KKPH Perhutani Surakarta, Herri Merkussiyanyanto Putro mengatakan titik api yang masih membara berada di anak petak 63A1 dan 63A2.
“Anak petak 63A1 di Hargo Puruso, dan anak petak 63A2 di Ondo Rante dan Hargo Tiling, titiknya dekat di petak 62A2. Angkanya (luasan kebakaran) masih bergerak, informasi terakhir sekira 20 hektare,” tuturnya.
Herri menyebut untuk wilayah yang terbakar merupakan kawasan hutan lindung. Api membakar ilalang, padang sabana, dan pohon cemara.
Lebih lanjut ia mengatakan ada sejumlah kendala dalam proses pemadaman ini, yakni cuaca kering, angin kencang, dan sulitnya medan untuk memadamkan api.
“Dari pos Cetho ini ke titik lokasi untuk profesional jaraknya sekira 6 jam. Lokasinya cukup jauh dan terjal,” ucapnya. (A.Nuryanto/**)