FOKUS JATENG-BOYOLALI-Kejadian kebakaran rumah kembali terjadi di kabupaten Boyolali. Ada satu rumah dan satu kandang ayam hangus terbakar dalam sehari pada Rabu 25 Oktober kemarin. Tidak ada korban jiwa dalam dua peristiwa kebakaran tersebut, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Kejadian kebakaran pertama pukul 14.30 WIB menimpa kandang ayam milik rumah Ariyanto (38), di Dukuh Karangjeruk Rt 12/03 Desa Bangkok, Kecamatan Karanggede.
Kepala Satpol PP dan Damkar Boyolali, Sunarno mengatakan berdasarkan keterangan saksi Giyanto (25) yang merupakan salah satu tenaga di kandang ayam milik korban, kebakaran diduga akibat korsleting listrik, yang ditandai munculnya asap membumbung keatas dan percikan api.
“Kemudian tenaga berusaha memadamkan api dengan air namun tidak mampu, dan tetangga lingkungan berusaha membantu memadamkan,” katanya, Kamis 26 Oktober 2023.
Saat api semakin membesar, sebagian warga lainnya menghubungi Damkar Boyolali untuk memadamkan api. Setelah beberapa saat tim Pemadam Kebakaran Satpol PP Boyolali tiba di lokasi kejadian dan langsung melakukan pemadaman api.
“Karena kandang habis dipanen, dan baru saja diisi ayam boiler sebanyak 14 ribu ekor. Maka kerugian ditaksir mencapai sekitar Rp800 juta,” ujarnya.
Pada hari yang sama, sekitar pukul 19.16 00 WIB, kebakaran rumah juga terjadi Dukuh Trayon Rt 03/02, Desa Kebonan, kecamatan Karanggede. Sebagian rumah milik Solati (55) beserta barang-barang berharga di dalam rumah terbakar.
Menurut Sunarno, kebakaran itu bermula saat korban meninggalkan rumah sekitar pukul 18.15 WIB, ke acara pengajian di masjid setempat. Sekira pukul 18:40 WIBtentangganya yang bernama Muhammad Tamim mencium aroma terbakar, lalu memanggil tetangga lainya dan tiba tiba ada ledakan sehingga api membesar. Sejumlah warga melakukan pemadaman kebakaran dengan alat seadanya. Sementara warga lainnya menghubungi Damkar Boyolali. Tiga unit kendaraan pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian hingga api dapat dipadamkan.
“Dugaan sementara, dikarenakan oleh obat nyamuk bakar yang terkena kasur dan merembet pada pakaian,” ujarnya. Atas kejadian tersebut korban ikhlas dan menerimanya.
Sunarno menyebutkan sejak Januari hingga September terdapat 130 kejadian kebakaran. Penggunaan peralatan listrik yang tidak sesuai standar menyebabkan banyak kebakaran. Selain itu penyebab lainnya adalah karena kelalaian seperti meninggalkan sumber api tanpa pengawasan.
“Penyebabnya sebagian besar karena korsleting listrik dan kelalaian,” katanya. (**)