Hujan Deras, Padamkan Kebakaran Gunung Merbabu

upaya pemadaman terus dilakukan (doc/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI – Api yang membakar hutan gunung Merbabu terus meluas. Diperkirakan 848,5 Hektar lahan di kawasan taman nasional gunung Merbabu (TNGM) sudah ludes terbakar. Tebalnya asap membuat sebagian warga Kabupaten Semarang sempat diungsikan. Beruntung, Gunung Merbabu diguyur hujan yang cukup lumayan lama. Sehingga api yang membakar hutan gunung Merbabu diperkirakan sudah padam.
“Tadi malam hujan cukup lumayan, lama juga. Baik di puncak Merbabu dan di wilayah sekitarnya,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Balai Taman Nasional gunung Merbabu (BTNGM) Nurpana Sulaksono, saat dihubungi wartawan. Senin 30 Oktober 2023.
Dijelaskan, pihaknya sudah tak melihat adanya kepulan asap dari hutan gunung Merbabu. Kemudian sistem pengawasan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), SiPongi juga sudah tak terdeteksi titik hotspot. Kendati demikian tidak menjamin api sudah padam 100 persen, untuk itu pemantauan pun terus dilanjutkan.
Dengan melibatkan Relawan serta TNI Polri, pada Senin 30 Oktober pihaknya melakukan pemantauan dari 3 posko, yakni Batur Reaksi Cepat, di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang; Mongkrong, Desa Jlarem, Kecamatan Gladagsari, Boyolali dan dari Swanting, Magelang.
” tidak hanya pemantauan, tapi juga melakukan pemadaman. Sampai saat ini masih ada giat (kegiatan Pemadaman) dari tiga pos,” jelasnya.
Nurpana menjelaskan, upaya pemadaman terus dilakukan. Kebakakaran terjadi sejak 27 Oktober lalu kini meluas di tiga kabupaten, yakni, Semarang, Magelang dan Boyolali. Berdasarkan data hotspot kementerian pada Minggu 29 Oktober, terpantau masih ada 18 hotspot dengan kategori tinggi di kawasan TNGMb.
Upaya pemadaman secara langsung dilakukan pada titik api yang masih menyala. Diantaranya, di titik resort Selo meliputi blok Makanan, Sukowolu, Cingklok Gedong, Ngaduman, Batur Wetan dan Thekelan. Kemudian di resort Wonolelo meliputi puncak Suwanting dan sekitarnya.
Selanjutnya di resort Ampel, pemadaman dilakukan di wilayah Mongkrong dan Ngangrong; serta resort Pakis meliputi wilayah Wekas dan sekitarnya. Sedangkan area yang tidak terbakar dilakukan upaya pencegahan dengan membuat sekat bakar untuk pengamanan sabana 1 dan 2.
“Petugas mengupayakan pengamanan jalur pipa air yang dimanfaatkan oleh masyarakat dengan melibatkan seluruh pengguna air, pemanfaat air dengan membuat sekat bakar. Selama pemadaman ini, kami menutup semua jalur pendakian Merbabu, sejak 28 Oktober sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan.” (**)