Satwa Liar Ditemukan Mati Terbakar Pascakebakaran Hutan Merbabu

Warga menemukan seekor bangkai kijang di sekitaran pos 4 jalur pendakian Thekelan (doc.relwan/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Kebakaran Gunung Merbabu yang terjadi pada tanggal 27 hingga 29 Oktiber 2023 lalu, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang melanda kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGB) seluas 848 hektar itu juga menyebabkan satwa endemis ikut jadi korban . Informasi adanya satwa mati diketahui dari adanya foto yang beredar menunjukkan sebuah foto seekor kijang mati.
Kepala Resort Kopeng Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) Nur Khojin mengatakan jalur Thekelan termasuk yang terdampak cukup parah, selain menghanguskan vegetasi hutan dan pipa air warga. Satwa kijang yang habitatnya tersebar di jalur Thekelan ikut jadi korban.
“Iyah, awalnya pada Selasa (31 Oktober) lalu, warga Thekelan, Desa Batur, Kecamatan Getasan naik ke atas. Warga melakukan pengecekan pipa air di Tuk Klanting di Taman Nasional Gunung Merbabu. Warga menemukan seekor bangkai kijang di sekitaran pos 4 jalur pendakian Thekelan,” jelasnya, Rabu 1 November 2023.
Temuan itu dilaporkan ke pos Resort Kopeng. Sejauh ini baru satu bangkai kijang yang ditemukan. Selain itu, dampak secara ekologis kondisi hutan Merbabu terutama di jalur Thekelan habis terbakar
Senada, Plt Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) Nurpana Sulaksono menyebut telah ditemukan bangkai kijang di Pos 4 jalur Thekelan dan MEP di Gumuk Kethu, Kecamatan Gladagsari. Serta ditemukan bangkai mamalia kecil lain yang menjadi korban karhutla.
“Jadi, dari hasil kemarin ya, kami pengecekan bersama relawan, itu memang dijumpai adanya satwa yang terdampak kebakaran. Jadi yang pertama MEP atau macaca, kedua itu ada kijang atau muntiacus muncak,” terangnya.
Pihaknya memperkirakan, kondisi kijang itu berupaya menyelamatkan diri. Namun, terjebak dan terjepit bara api. Sehingga posisi kijang terjebak di tengah kobaran api. Nurpana menjelaskan, selama kebakaran Sabtu -Minggu itu, kondisi angin memang sangat kencang. Api menghanguskan 848,7 hektare lahan Gunung Merbabu.
Sejauh ini, BTNGMb masih mendata dan mendata dampak karhutla. Balai masih fokus pada recovery bagian bawah, terutama desa-desa yang terdampak kerusakan pipa air. Tersebar di wilayah Kabupaten Semarang dan Boyolali. Dengan demikian balai akan membentuk tim untuk asesmen untuk melakukan pengukuran kerusakan di Gunung Merbabu. Sedangkan, taksiran kerugian akibat karhutla belum bisa dihitung. (**)