FOKUSJATENG-WONOGIRI Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soediran Mangun Sumarso Wonogiri, dr Adhi Darma mengeluhkan akses rujukan pasien BPJS ke RSUD kerap tertutup, sehingga pihaknya tidak dapat melayani pasien BPJS di poli-poli tertentu. Padahal sebenarnya pihaknya sudah menyediakan fasilitas yang diperlukan seperti dokter, tenaga medis dan kamarnya.
Hal tersebut disampaikan saat gelaran dengar pendapat soal pelayayanan kesehatan, gedung Paripurna DPRD Wonogiri, Kamis 9 November 2023 siang. Rapat dengar pendapat itu dipimpin langsung Ketua DPRD Wonogiri, Sriyono, dihadiri Sekda Haryono MM, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten, Setytorini, Kepala Puskesmas, Direktur rumah sakit swasta, dan anggota dewan.
Lebih lanjut Adhi Dharma memaparkan, poli yang tertutup aksesnya tersebut diantaranya poli kandungan, ‘’Untuk poli kandungan, kami menyiapkan empat dokter beserta fasilitas pendukungnya. Namun kami tidak bisa melayani pasien rujukan BPJS dikarenakan akses rujukan tertutup. Tentunya kami tidak dapat melayani ibu hamil,’’ papar Adhi Dharma.
Tak hanya itu, pihaknya juga tidak dapat melayani pasien BPJS pada poli bedah dan poli anak. ‘’Penyebabnya sama, akses rujukan tertutup sehingga Puskesmas tidak dapat merujuk pasien ke RSUD. Padahal di sisi lain, Pemkab Wonogiri baru gigih-gigihnya menangani stunting pada anak,’’ paparnya sembari menambahi kalau untuk poli jiwa, lanjutnya, kadang bisa diakses kadang tidak.
Mendengar hal tersebut, Bambang Sadrianto anggota DPRD Wonogiri mengaku prihatin dan menduga ada konspirasi, sehingga ada pihak-pihak yang diuntungkan dan pihak-pihak yang dirugikan.
‘’Mohon Kepala Dinas Kesehatan untuk segera membenahi masalah ini,’’ pintanya.
Ditemui seusai rapat, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Wonogiri, Setyorini menepis tidingan tersebut. ‘’Itu terjadi karena sistem penanganan berjenjang di BPJS. Jadi kalau rumah sakit tipe C atau D bisa menangani belum bisa dirujuk ke rumah sakit tipe B. RSUD Wonogiri itu termasuk tipe B. dan di Wonogiri ada 8 rumah sakit tipe C dan D. Kalau di dua tipe tersebut sudah terisi 30 persen dari kuota, akses rujukan ke RSUD baru terbuka secara sistem. Artinya Puskesmas baru bisa membuat rujukan ke RSUD,’’ jawabnya. (tl)