FOKUS JATENG- BOYOLALI – Suasana haru menyelimuti rumah duka penyanyi dan pencipta lagu, Cal Diqin, di di Pawon Glagahan, Dukuh Glagahan RT 13 RW 03 Desa Jipangan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali. Rumah tersebut dipenuhi oleh keluarga, kerabat, warga hingga para seniman yang melayat, Jumat 10 November 2023.
Kesedihan terpancar dari wajah mereka hingga tangis pecah. Terlebih ketika jenazah Cak Diqin hendak diberangkatkan menuju pemakaman diiringi lantunan doa dari ayat suci Alquran.
Sri Lestari, istri Cak Diqin terlihat tak kuasa menahan air mata dan sejumlah seniman tampak mengantarkannya sampai ke pemakaman.
Sebelum diberangkatkan ke pemakaman, dilakukan sejumlah prosesi acara. Kirun mewakili para seniman dalam sambutannya mengatakan, para seniman terkejut meninggalnya Cak Diqin ini. Karena saat sakit, tak ada yang tahu.
“Jam 07.00 WIB tadi dapat kabar duka cita bahwa Mas Sodiqin meninggal dunia,” kata Kirun.
Kirun pun mewakili para seniman, mengucapkan bela sungkawa.
Cak Diqin dimakamkan di pemakaman umum dukuh setempat pukul 14.00 WIB.
Sebelum meninggalkan pemakaman, Sri Lestari tampak melambaikan tangannya ke makam suami tercintanya itu.
Tampak pula sejumlah seniman, Endah Laras, Toni Belok kiri, Kirun, Marwoto, Yati Pesek, Endah Laras, Sruti Respati, Abah Lala, Jaka Surya, Rima Kusuma, Gombloh, Pentor, Gareng dan lainnya. serta lainnya.
H Mohammad Shodiqin atau Cak Diqin (59) diketahui sempat dirawat di RSPA Boyolali.
“Cak Diqin meninggal dunia di ruang ICU RSUD Pandan Arang, Boyolali pukul 07.00 WIB tadi pagi,” kata Wakil Ketua Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (Pappri) Jawa Tengah, Rima Kusuma Prasetyaningrum.
Sebagai penulis lagu, Cak Diqin telah menulis tidak kurang dari 100 lagu campursari. Memulai karier di bidang musik campursari sejak tahun 1990-an dan mendapat penghargaan Anugerah Musik Indonesia (AMI) pada 2006 dan penghargaan Lifetime Achievement Ambyar Awards pada Juni 2023 yang digelar MNC TV.
Dua tahun belakangan ini, Cak Diqin bersama timnya, tengah membangun Pondok Pesantren Tanah Jawi. Ponpes itu dibangun di wilayah Desa Cepokosawit, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali. Lokasinya berdampingan persis dengan Resto Pawon Glagahan miliknya, hanya terpisahkan sungai.
“Cak Diqin meninggalkan istri, Sri Lestari atau Nyimut dan lima putra serta satu cucunya,” pungkas Rima. (**)