Petani Bersiap Menggarap Lahan Persawahan Tadah Hujan

Para petani mulai menyiapkan lahannya untuk ditanami (doc/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI- Para petani tadah hujan di Boyolali sudah mulai mengolah lahan, sebagian petani lainnya bahkan sudah mulai menanam bibit di lahan miliknya.
Seperti di wilayah Desa Potronayan dan Desa Manggung, Kecamatan Ngemplak, sejumlah petani tampak antusias menyambut turunnya hujan yang membasahi pemukiman dan ladangnya. Apalagi sebelumnya mereka juga sudah menyiapkan lahannya untuk ditanami.
“Memang hujan belum merata, tapi kami ya harus mulai menanam,” kata salah satu petani, Suratni (64) warga Desa Potronayan, Senin 20 November 2023.
Ia bersama sejumlah petani lainnya, saat itu mengawali menanam bibit kencur di lahan yang sudah diratakan. Bibit yang ditanam juga sekaligus diberi pupuk kandang atau kompos. Harapannya, setelah hujan turun rutin, maka bibit kencur bisa segera tumbuh.
“Nanti setelah hujan turun rutin dan bibit kencur mulai tumbuh. Maka disela- sela tanaman kencur akan ditanam palawija,” imbuhnya.
Tidak hanya di Potronayan, petani di Desa Manggung Manggung juga sudah menyiapkan lahan miliknya. Warti (60) warga setempat, mengaku sudah menyiapkan seluruh lahan seluas 1.000 meter persegi. Lahan tersebut sudah dicangkuli dan tanahnya diratakan. Namun demikian, dia belum menanam benih tanaman di lahan tersebut.
“Nantinya akan saya Tanami padi, jadi benih baru saya akan tebar saat curah hujan tinggi,” katanya.
Menurut Warti, jika benih ditebar sekarang dan hujan berhenti, nanti benih tak tumbuh. Petani biasanya akan menggarap lahan persawahan jika curah hujan tinggi, karena tidak memiliki saluran irigasi. Petani menanam padi sejak turun-temurun tanam padi jika musim hujan, karena umumnya puluhan hektare sawah di kawasan tersebut merupakan sawah tadah hujan.
” Kalau nanamnya pada akhir November bisa jadi nanti panen pada awal Maret 2024,” ujarnya. (**)