FOKUS JATENG-BOYOLALI-Menjelang perayaan Natal dan Tahun baru 2024 mendatang, Polres Boyolali mulai melakukan persiapan dengan mengecek jalur yang akan digunakan oleh para pengendara saat libur nataru, baik arteri maupun jalan tol di wilayah Boyolali, mengingat topografi jalan arteri Solo-Semarang termasuk ekstrim.
“Boyolali sempat viral karena ada kecelakaan lalu lintas (Laka lantas) menonjol di tol. Padahal dihitung jalan tol Boyolali (Tans Marga Jateng) panjangnya 8,41 kilometer. Tapi topografi kita dan menjadi titik lelah pengemudi. Dan membuat laka lantas (KM 487+600,Red) menjadi perhatian nasional,” jelas Kapolres Boyolali AKBP Petrus Parningotan Silalahi. Senin 27 November 2023.
“Kami pernah undang ahli transportasi upaya penetrasi untuk menekan jumlah laka lantas, ternyata tidak bisa kalau tidak dibantu yang lain. Karena tol miliknya pengelola jalan tol. Keterangan ahli, ini jalan tol termiskin di Indonesia, tidak ada rambu-rambu, penerangan jalan kurang, rest area kurang mumpuni. Lalu kebiasaan pengemudi yang membuat bahu jalan untuk istirahat,” paparnya.
Selain jalan tol, Petrus juga menyoroti jalan arteri di Boyolali. Dijelaskan, jalan arteri Solo sampai Semarang termasuk terpanjang. Mulai dari Kecamatan Banyudono, yakni perbatasan dengan Karanganyar dan Sukoharjo. Sampai dengan Kecamatan Gladagsari yang berbatasan dengan Kabupaten Semarang.
“Banyak yang memanfaatkan jalan arteri. Hanya saja, topografinya sangat ekstrim dimana Kondisi tanjakan dan turunan, berbeda dengan jalan arteri di kabupaten/kota lain. Maka ini perlu disikapi bersama untuk memberikan himbauan dan sosialisasi pengguna jalan,” ujarnya.
Untuk itu, Petrus mengimbau kepada para pengendara yang akan melintas di arteri maupun jalan tol di Kabupaten Boyolali baik agar lebih berhati-hati saat di jalan dan memastikan kendaraannya dalam kondisi baik saat digunakan.
“Jadi, kami akan sosialisasikan tempat-tempat blackspot, rawan laka bukan untuk menakuti. Tapi untuk memberikan informasi masyarakat agar menambah kehati-hatiannya untuk tempat-tempat mana yang harus diwaspadai,” imbaunya.(**)