Kepala Kemenag Boyolali: Tantangan Guru Agama Saat Ini Semakin Berat, Perlu Inovasi dan Kreatifitas

Pembinaan Profesi bagi GPAI SD oleh Kepala Kantor Kemenag Boyolali, di Joglo Petruk. (HumasKKGPAI/Fokusjateng.com)

Fokus Jateng-BOYOLALI -Kepala Kantor Kementerian Agama (kakan kemenag) Kabupaten Boyolali, Taufiqur Rahman, melakukan pembinaan profesi kepada puluhan Aparatur Sipil Negara (ASN) guru pendidikan agama islam (GPAI) SD yang sudah bersertifikasi se Kabupaten Boyolali, pada Rabu 27 Desember 2023 di Aula Joglo Petruk, Boyolali
Kegiatan ini digelar atas kerjasama kelompok kerja guru pendidikan agama islam (KKG-PAI) Boyolali dengan bidang Pendidikan Agama dan kegamaan Islam (bidang pakis) Kemenag Boyolali.
Ikut hadir dalam kegiatan tersebut kepala seksi pendidikan agama dan keagamaan islam (kasi pakis) Kemenag Boyolali, Tukirin, serta pelaksana seksi Pakis Kemenag, Masrifah.
Menurut Taufiqur Rahman, saat ini tugas guru agama tidak hanya mengajar dan mendidik, namun juga tertib administrasi. Hal tersebut harus dilakukan karena para guru-guru ini merupakan guru yang profesional, bahkan untuk menerapkan kebijakan tersebut kementerian agama sudah meluncurkan aplikasi sistem informasi dan administrasi guru agama (siaga), di dalam aplikasi tersebut sudah terdata secara online nama-nama guru agama, seperti data pribadi, protofolio, jadwal dan tugas, administrasi PPG, hingga bantuan dan prestasi, sehingga dapat memudahkan pendataan para guru agama islam.
“Saya berharap para guru agama di Boyolali dapat terus meningkatkan kinerjanya dengan baik, karena guru agama islam itu memiliki tanggung jawab yang besar untuk mendidik dan membesarkan peserta didik, dimana saat ini tantangannya sudah semakin berat maka perlu inovasi-inovasi dan kreatifitas yang dapat mengimbangi perubahan zaman yang serba cepat,” katanya.
Sementara, pelaksana humas KKG PAI Kabupaten Boyolali, Eksani, menambahkan ada sebanyak 30 orang peserta dalam kegiatan pembinaan profesi guru ini, terdiri dari ASN GPAI sekolah dasar dari 22 Kecamatan se Kabupaten Boyolali yang sudah bersertifikat pendidik, artinya para guru agama ini sudah menerima tunjangan profesi dari Kementerian Agama.
“Untuk kedepannya kita berharap, semua guru agama islam baik masih honorer maupun ASN bisa mendapatkan hak yang sama mendapatkan tunjangan profesi, selain itu kita berharap GPAI memiliki terobosan-terobosan dalam media pembelajaran PAI yang menarik. Dengan demikian kegiatan pembelajaran pada peserta didik tidak membosankan, untuk itu kami dari KKG PAI akan selalu berkomunikasi dengan Dikbud dan Kemenag Boyolali agar pembinaan terhadap GPAI dapat secara berkelanjutan.” (sani/**).