Fokus Jateng- BOYOLALI- Salah satu tantangan utama bagi masyarakat desa adalah akses terbatas terhadap teknologi dan infrastruktur digital. Pelatihan dan pendampingan literasi digital dapat membantu masyarakat desa memahami cara menggunakan perangkat teknologi.
“Khususnya bagi kaum muda dan UMKM yang menjadi peserta pelatihan diharapkan bisa mengikuti pelatihan dan memperoleh manfaat yang maksimal dan memperoleh hasil dari platform digital,” kata koordinator tim teknis Lakpesdam PCNU Boyolali Fajar Novi dalam sambutannya pada Kegiatan Peningkatan Kapasitas Literasi Digital dan dan Konten Kreator di Aula Desa Walen, Kecamatan Simo Boyolali, Rabu 27 Desember 2023.
Menurut Fajar pelatihan ini merupakan bagian dari program P3PD (Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa) Kemendes RI untuk mempercepat proses desa inklusi.
Sementara dihadapan sekitar 30 peserta dari kalangan remaja, UMKM dan Pengurus Sekolah Lapang Desa Walen, Ismanto, pelatih dalam training tersebut mengemukakan untuk Desa Walen sudah ada kerajinan bambu, didukung lokasi dengan view yang bagus sangat cocok untuk dijadikan desa wisata. Apalagi didukung kultur yang mendukung, untuk memaksimalkan potensi dan perekonomian warga.
Ismanto berharap setelah pelatihan ada grup untuk saling dukung dalam penjualan online maupun mempercepat tumbuhnya viewer dari content video.
“Kalau sudah banyak viewer, dipastikan akan banyak iklan yang masuk. Disini ekonomi akan tumbuh. Jadi butuh ide-ide segar dari peserta semua.”
Dijelaskan, saat ini, literasi digital menjadi suatu keharusan yang penting bagi masyarakat desa agar tidak tertinggal dalam perkembangan global dan memaksimalkan potensi yang dimiliki. Masyarakat desa dapat memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk meningkatkan produktivitas pertanian, layanan Kesehatan, ekonomi dengan meningkatkan akses pasar melalui e-commerce.
“Hal ini secara langsung mendukung pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa,” katanya.
Untuk itu, lanjut Ismanto, seorang konten creator harus memperhatikan beberapa hal antara lain memproduksi dan promosi konten, menganalisa target pasar, membangun branding, menyusun strategi konten, membantu membangun kredibilitas bisnis.
“Sedangkan kemampuan yang dipunyai baik secara tim atau individu adalah kemampuan riset, kreatif, fleksibel, up to date, komunikatif dan kolaboratif,” imbuhnya.
Adapun training ini menghasilkan rencana tindak lanjut yakni melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah desa serta pendamping desa agar mendorong kelompok rentan untuk terlibat dalam pembangunan desa, berkoordinasi dengan Pemerintah Desa pengembangan content kreatif secara aktif serta berkontribusi mempromosikan potensi Desa Walen Simo.
Kegiatan Peningkatan Kapasitas Literasi Digital dan dan Konten Kreator yang digelar oleh Lakpesdam PCNU Boyolali ini pun mendapat sambutan positif dari pemerintah Desa Walen, mengingat training ini sangat mendukung program pengembangan digital di desanya.
“Desa Walen saat ini mendorong adanya satu RT satu account Instagram, facebook dan youtube, untuk mendorong eksplorasi potensi desa,” kata Ervin Sekdes Walen Simo. (ist/**)
Perkuat Eksplorasi Potensi Desa, Lakpesdam PCNU Boyolali Gelar Training Konten Kreator
