KEREN, 73 Penari Warnai Wayang Kolosal di Simpang Siaga Arjuna Wijaya

Perang pasukan kera melawan pasukan raksasa rahwana dalam wayang kolosal dan sendratari HUT DPRD Boyolali ke - 73 (yull/Fokusjateng.com)

Fokus Jateng-BOYOLALI-Puluhan penari menari bersama mewarnai parade wayang kolosal dengan lakon Romo Tambak di Simpang siaga Arjuna Wijaya Boyolali, pada gelaran puncak HUT DPRD Boyolali ke-73, Jumat 29 Desember 2023 malam.
Hujan deras pun tak menyurutkan ribuan pengunjung untuk menyaksikan pertunjukan wayang kolosal itu. Tampilan sendratari dengan 73 penari menggambarkan perang pasukan kera melawan pasukan rahwana semakin memukau penonton.
Apalagi di segmen goro-goro tampilan Marwoto, Den Baguse Ngarso dan Srintil cukup menghibur, Bupati Boyolali M Said Hidayat, Wakil Bupati Wahyu Irawan, jajaran Forkopimda dan ribuan pengunjung yang hadir cukup tergelak dengan candaan Marwoto cs.
Pentas wayang kulit ini dimainkan oleh dua dalang muda yakni ki Agung Pengging dan ki Arif Mudal.
Namun demikian, Ketua DPRD Boyolali sempat meminta maaf karena puncak acara hut DPRD tahun ini justru menampilkan wayang kolosal.
” Tahun sebelumnya wayang kulit klasik hadir hampir disetiap kecamatan, bahkan pernah dipentaskan selama 7 malam. Kali ini Mohon maaf untuk penggemar wayang kulit klasik, karena malam ini kami hadirkan wayang kolosal, intinya menyajikan hiburan untuk masyarakat,” kata Marsono.
Peringatan Hari Jadi DPRD Boyolali ke-73 bertemakan, Dengan Budaya dan Tradisi, Boyolali Nyawiji, ini berlangsung meriah. Karena berbagai kegiatan dan pesta rakyat turut menyemarakan hari jadi DPRD.
“Masih banyak kegiatan untuk menghibur masyarakat, dari yang sifatnya perlombaan, bazaar maupun huburan. Nanti dipenghujung tahun masih ada pesta kembang api yang terpusat di tugu jagung Boyolali.”
Salah satu pengunjung, Eko Hadi rela duduk di trotoar sambil memegang payung. Dia mengaku baru kali ini Boyolali menyajikan pentas wayang kolosal yang melibatkan banyak penari dari anak-anak hingga dewasa.
“Ini keren, spektakuler benar-benar sangat menghibur, dirgahayu DPRD.” (**)