Fokus Jateng-BOYOLALI-Ngatini langsung kabur meminta pertolongan, saat api kompor tiba-tiba menyambar tabung gas yang berada dibawahnya. Semburan api itu juga langsung menyambar sejumlah barang yang mudah terbakar. Perempuan 55 tahun itu mengaku tidak ada firasat sebelumnya. Dia diminta keponakannya untuk membantu memasak di salah satu warung makan kawasan jalan Boyolali-Jatinom, tepatnya di Dukuh Tempur rejo, Desa Jurug Kecamatan Mojosongo . Saat itu, dia berada di warung sendirian dan hendak merebus daging untuk bekal berjualan. Dia memasaknya di dapur yang berada di dalam ruko sekira pukul 11.00 WIB.
“Waktu itu, kompor sudah menyala untuk memasak kebutuhan jualan nanti sore, tiba-tiba mak blukk, api kompor itu sudah menyambar tabung gas. Saya takut lalu langsung lari meminta pertolongan,” katanya. Kamis 4 Januari 2023.
Karena takut, Ngatini langsung keluar ruko dan meminta pertolongan warga sekitar. Hanya saja, semburan api sudah terlanjur menyambardan membakar sebagian sekat dari bahan triplek. Tak berselang lama, dua unit armada damkar tiba di lokasi dan langsung membantu pemadaman.
“Untungnya juga cepat tadi Damkar datang. Langsung disemprot sampai padam,” jelasnya.
Kepala Satpol PP dan Damkar Boyolali, Sunarno mengatakan pihaknya menerima laporan kebakaran pada pukul 11.30 WIB. Selang 15 menit kemudian dua unit Damkar sudah tiba di lokasi. Terpantau, Kepulan asap putih sisa kebakaran masih menguap di ruko sebelahnya. Sedangkan, di dalam warung seluas 4×5 meter2 itu, sisa kebakaran masih terlihat. Dapur ruko yang disekat triplek menyisakan bekas terbakar. Petugas damkar kembali menyemprotkan air untuk pendinginan.
Air juga disemprotkan pada sekat pemisah antar warung dan kabel yang terbakar. Guna memastikan sisa bara api padam dan tidak berpotensi merembet ke ruko sebelahnya. Pemadaman berlangsung singkat dan tambung gas yang terbakar juga sudah diamankan.
“”Petugas langsung ke lokasi. Sudah tertangani dan tidak sampai membesar. Hanya bagian dapur yang terbakar, kalau penyebab diduga berasal dari kebocoran selang atau regulator gas,” katanya
Disisi lain, Sunarno mengingatkan, antisipasi terhadap bahaya kebakaran menjadi kebutuhan penting di Boyolali. Salah satu hal penting dalam mitigasi kebakaran ialah ketersediaan alat pemadam api ringan (APAR). Ketersediaan alat itu setidaknya hingga level RT, sehingga apabila terjadi kebakaran bisa langsung diatasi, utamanya. dikawasan yang rawan terjadi kebakaran.
“Agar kejadian seperti ini tidak terulang, diimbau kepada warga kedepannya selalu berhati-hati dalam menggunakan sesuatu yang dapat mengundang api, seperti membakar sampah, atau tungku api dan sering memeriksa kondisi selang dan regulator tabung gas,” pungkasnya. (**)