Fokus Jateng- KARANGANYAR – Kementerian BUMN dan Kementerian Pertanian melalui Pupuk Indonesia menggelar program Gebyar Diskon Pupuk di berbagai kota/kabupaten selama bulan Januari hingga Februari 2024. Salah satunya bertempat di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu, 10 Januari 2024.
Direktur Keuangan dan Umum PT Pupuk Palembang, Saifullan Lasindrang mengemukakan Gebyar Diskon Pupuk 2024 merupakan kerja sama antara Pupuk Indonesia dengan pemerintah yang bertujuan memastikan ketersediaan pupuk petani serta memberikan kemudahan bagi petani memperoleh pupuk di musim tanam ini.
“Pada kegiatan Gebyar Diskon Pupuk ini pemerintah menugaskan Pupuk Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pupuk nonsubsidi dan mendorong petani agar segera melakukan penebusan pupuk, antara lain dengan menyiapkan pupuk nonsubsidi dengan harga terjangkau,” ujar Saifullan kepada awak media di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu, 10 Januari 2024.
Ia mengharapkan program tersebut dapat mendorong petani untuk menanam lebih awal sehingga kesuksesan musim tanam awal tahun ini bisa dituai bersama saat panen bulan April mendatang.
Selama musim tanam ini, pemerintah telah melakukan berbagai upaya dukungan bagi petani agar bisa mendapatkan hasil yang optimal di musim panen nanti. di berbagai kota selama bulan Januari hingga Februari 2024. Tidak hanya menyediakan pupuk bersubsidi kepada petani, pemerintah juga menjamin ketersediaan pupuk nonsubsidi.
“Pemerintah melalui Pupuk Indonesia, memastikan ketersediaan pupuk di seluruh Indonesia, baik itu pupuk bersubsidi maupun nonsubsidi. Pemerintah membantu memperoleh pupuk dengan mudah guna mendukung program percepatan musim tanam pada awal tahun 2024,” katanya.
Pemerintah juga senantiasa memastikan ketersediaan stok pupuk bersubsidi maupun nonsubsidi, antara lain dengan cara melakukan kunjungan kerja ke sejumlah wilayah sentra pertanian.
Hingga tanggal 31 Desember 2023 lalu ketersediaan pupuk bersubsidi dan pupuk nonsubsidi tercatat sebesar 1.744.302 ton atau setara 236 persen dari ketentuan minimum stok yang ditetapkan Pemerintah. Adapun angka stok ini terdiri dari pupuk bersubsidi sebesar 1.215.280 ton dan pupuk non-subsidi sebesar 529.022 ton.
“Untuk tahun 2024 ini, pemerintah berencana menambah alokasi subsidi pupuk sebesar Rp 14 triliun agar semakin banyak petani yang mendapat pupuk bersubsidi,” katanya menambahkan.
Selain itu, pemerintah juga mempermudah mekanisme penebusan pupuk bersubsidi hanya dengan kartu tanda penduduk (KTP). Hal itu diharapkan bisa dimanfaatkan oleh seluruh petani dalam memenuhi kebutuhan pupuk. (A.Nur/bre)