Banjir Surut, Warga Ledok Bersihkan Lumpur

Fokus Jateng- BOYOLALI-Banjir yang merendam pemukiman warga di Dukuh Ledok, Desa Sawahan, Kecamatan Ngemplak, berangsur-angsur surut hingga Jumat 12 Januari 2024 dinihari. Pagi hari, warga melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan rumahnya masing-masing. Mereka membersihkan perabotan rumah tangga, hingga kasur, karpet yang terendam air selama beberapa jam. Sebagian warga lainnya membersihkan saluran drainase atau lumpur dari dalam rumahnya.
Seperti di Perumahan Mirai Jati 3 di Dukuh Ledok. Selain letaknya paling bawah, pagar pengaman yang bersebelahan dengan Sungai Grenjeng pun ambrol. Akibatnya, luapan air langsung masuk perumahan.
“Air masuk begitu cepat, kami tak sempat menyelamatkan barang- barang. Ketinggian air mencapai 1 meteran,” ujar Nares (37).
Warga lainnya, Suparminingsih (44) tidak mengira banjir masuk hingga ke dalam rumah. Padahal, pondasi rumahnya sudah dibuat lebih tinggi dibandingkan jalan di depan rumahnya. Ketinggian air di rumah mencapai 50 cm.
“Sejak tahun 2009, ya baru kali ini kembali terjadi banjir hingga masuk rumah. Biasanya, banjir hanya menggenangi jalan saja,” katanya.
Ketua Rt 03 Rw 07 Desa Sawahan, Kecamatan Ngemplak,
Bambang Supriyanto menjelaskan, seluruh warga yang mengungsi sudah pulang ke rumah masing- masing. Mereka kemudian sibuk membersihkan endapan lumpur dan perabot rumah.
Ditemui terpisah, Kalakhar BPBD Boyolali, Suratno membenarkan bahwa warga yang mengungsi sudah pulang kembali ke rumahnya. Tercatat ada 44 warga mengungsi ke gedung pertemuan dan 129 lainnya mengungsi ke rumah kerabatnya.
“Lalu sebanyak 29 orang memilih bertahan di rumah.”
Dijelaskan, sebenarnya pihaknya sudah pernah melakukan normalisasi sungai Grenjeng di Dukuh Sadon, Kecamatan Ngemplak. Jaraknya 1,5 km dari Dukuh Ledok ke arah hulu. Namun, masih terjadi luapan air karena tingginya endapan lumpur.
“Ini juga perlu mendapatkan perhatian. Apalagi, kebetulan Dukuh Ledok berada di sebuah cekungan sehingga air menggenang disana.”
Dia menambahkan curah hujan tinggi mengakibatkan air sungai Grenjeng meluap hingga permukiman penduduk pada Kamis 11 Januari petang. Puluhan rumah warga terendam air hingga ketinggian mencapai 140 sentimeter. Namun, hujan hanya turun beberapa jam sehingga banjir yang menggenangi rumah warga berangsur-angsur surut.
“Sudah tidak ada lagi rumah warga yang terendam banjir pada Jumat (12 Januari) pagi,” katanya. (**)