Apel Bersama, Polres Boyolali Pimpin Ikrarkan Pemilu Damai dan Jateng Zero Knalpot Brong

Seorang siswa menyerahkan knalpot motor brong miliknya, dibantu polisi mengganti dengan knalpot standar (yull/Fokusjateng.com)

Fokus Jateng- BOYOLALI-Polres Boyolali menggelar apel bersama stakeholder terkait untuk pemilu damai dan Jateng zero knalpot brong di halaman Mapolres Boyolali, Minggu 14 Januari2024. Pada kesempatan itu, semua pihak sudah berjanji di Polres Boyolali, dalam penandatanganan prasasti menolak knalpot brong.
Apel dipimpin Kapolres Boyolali AKBP Petrus Parningotan Silalahi, dihadiri TNI, Polri, Brimob, Kejari, Dishub, Satpol PP, Pelajar, Mahasiswa, dan komunitas motor. Hadir juga perwakilan KPU dan Bawaslu, pimpinan Partai Politik peserta pemilu di Boyolali.
Kapolres Boyolali AKBP Petrus Parningotan Silalahi mengatakan ikrar anti knalpot brong ini menciptakan suasana pemilu 2024 yang kondusif, sejuk dan nyaman bagi seluruh masyarakat. Selain itu, sebagai langkah preventif mengurangi angka kecelakaan serta mewujudkan lalu lintas aman di Boyolali .
“Karena penggunaan knalpot brong ini mengganggu masyarakat dan pengguna jalan lain.Tentu harapan kami, bersama pemerintah, dengan tidak menggunakan knalpot brong,” jelas Kapolres usai apel bersama.
Kapolres pun meminta masyarakat yang menggunakan knalpot brong dapat menyerahkan knalpot brong ke polisi. Pihaknya juga telah meminta aparat pemerintah hingga ke tingkat RT, Anggota Polisi untuk dalam mengkampanyekan larangan knalpot brong ini kepada masyarakat.
” Tindakan humanis akan kita berikan. Kami juga datang ke sekolah-sekolah untuk mengedukasi siswa untuk tidak menggunakan knalpot brong,” kata Petrus
Kapolres menambahkan, selama 2023, Polres Boyolali telah melakukan penindakan terhadap 4.009 pelanggaran. Sedangkan knalpot brong yang dimusnahkan sebanyak 1.449 buah. Sementara dari 22 Desember 2023 hingga 14 Januari 2024, menindak 658 pelanggar dan memusnahkan 287 knalpot brong.
“Ada sebagian siswa secara sadar menyerahkan knalpot brong miliknya kepada polisi, dari Karanggede saja ada 18 siswa dengan diantar gurunya mereka menyerahkan knalpot brong miliknya.”
Chandra, salah satu mahasiswa Akbid Estu Utomo mengaku ikut senang dengan adanya ikrar menolak knalpot brong. Menurutnya masyarakat Boyolali bisa sedikit lega. Saat kampanye terbuka mulai 21 Januari nanti bisa tenang tanpa ada lagi bising suara knalpot brong.
“Ya baiknya ikuti aturan yang berlaku saja, kita pakai knalpot brong begitu ketangkap, nantinya yang repot orang tua juga,” katanya saat ditemui usai apel ikrar bersama Jateng zero knalpot brong. (**)