Fokus Jateng – BOYOLALI – Diguyur hujan lebat disertai angin kencang sekitar satu jam pada Selasa 16 Januari 2024 siang. Mengakibatkan warung makan dan lima rumah rusak, serta sejumlah pohon tumbang di sejumlah titik wilayah Boyolali.
Selain itu, pohon tumbang juga terjadi di depan kantor Inspektorat Setda Boyolali, tanaman peneduh itu tumbang saat hujan mengguyur sekitar pukul 15.00 WIB.
“Selain itu ada satu korban pengendara motor yang melintas di Jalan Widuri, Kelurahan Pulisen yang tertimpa pohon. Saat ini kondisi sudah sadar dan dibawa ke RS Pandan Arang,” kata Kalakhar BPBD Boyolali Suratno.
Berdasarkan data BPBD Boyolali menyebut, ada 11 kejadian dengan lima rumah mengalami kerusakan, diantaranya ada sembilan kejadian pohon tumbang. Beberapa kejadian berlokasi di kompleks perkantoran terpadu. Rinciannya, pohon tumbang menutupi akses jalan di depan Kantor Inspektorat; pohon tumbang menutupi akses jalan depan SPBU Kemiri atau depan gerbang barat kompleks perkantoran terpadu.
“Tadi, teman teman dari TRC BPBD sudah bergera membantu pembersihan pohon tumbang menutup akses jalan utama dan menimpa rumah warga dampak angin kencang dan cuaca ekstrim itu,” kata Suratno.
Pohon tumbang menimpa pengendara motor di Jalan Widuri; Kelurahan Pulisen, pohon tumbang menutup akses Jalan Tape-Gumulan, Mojosongo; ranting pohon patah menutupi setengah bahu jalan depan Optik Kurnia Jl. Pandanaran No.195. Lalu pohon tumbang menimpa jaliran listrik di Jalan Tape yang dievakuasi dengan bantuan PLN. Penyebabnya tiang listrik menimpa rumah.
Kejadian selanjutnya, pohon tumbang menimpa rumah warga di Gatak Kulon dan Jomboran di Kelurahan Kemiri, Kecamatan Mojosongo. Kemudian pohon tumbang menimpa pagar rumah warga di Dusun Klumpit, Rt 05/01, Desa Bendan, Kecamatan Banyudono.
“Selain itu, juga kerusakan Panhandle dan kerusakan dapur warung milik warga Dusun Sidomulyo Rt.03/04, Desa/Kecamatan Mojosongo,” imbuhnya.
Kelima rumah tersebut mengalami kerusakan ringan dan sedang. Kerusakan sedang dialami warga Kelurahan Jomboran, Kelurahan Kemiri dengan taksiran kerugian Rp 10 juta. Sedangkan rumah milik B Ngadiyo di Desa Mojosongo mengalami kerusakan Panhandle berukuran 10 x 1,5 meter. Kemudian, satu dapur warung milik Sarjimin di Desa/Kecamatan Mojosongo mengalami yang rusak sedang dengan taksiran kerugian Rp 2 juta.
“Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, tapi ada satu remaja yang mengalami patah kaki setelah tertimpa pohon patah saat mengendarai motornya.” (**)