Fokus Jateng- BOYOLALI-Tumpukan sampah banjir berupa batang bambu dan kayu menyumbat sungai di Dukuh Kauman Desa Jipangan, Kecamatan Banyudono.
Warga setempat berharap pihak terkait bisa membantu membersihkan mengantisipasi banjir akibat sumbatan itu jika debit air sungai meningkat.
“Ya, selain banjir, kalau nggak segera dibersihkan, dikhawatirkan jembatan bisa jebol,” kata Parjono (49) relawan bencana Kecamatan Banyudono, Kamis 18 Januari 2024.
Ia mengatakan sampah batangan bambu dan pohon ini terbawa banjir saat hujan lebat pada Selasa 16 Januari 2024 lalu. Tumpukan sampah bambu itu menggunung, hingga menyumbat kolong jembatan.
“Jadi akhirnya menggunung di jembatan dan menutup aliran air. Beruntung masih ada rongga jembatan yang bisa dilewati air. Kalau banjir lagi, maka tekanan air yang besar bisa membuat jebol jembatan,” imbuhnya.
Jika dilakukan pembersihan, lanjut Parjono, tidak mungkin secara manual, karena diprediksi ada belasan kubik batang bambu dan kayu. Belum lagi adanya batang kayu berukuran besar.
“Harapannya, pihak terkait segera ikut membantu membersihkan tumpukan sampah itu.”
Poniyem warga setempat, juga berharap pemerintah memberi perhatian lebih terhadap penanganan sampah bambu di Sungai itu. Ia khawatir, sumbatan sampah bambu itu berpotensi merusak jembatan saat terjadi hujan lebat.
“Air hujan yang munuju Sungai tak bisa mengalir, tekanan air dan bambu itu bisa membuat jembatan jebol,” katanya.
Ia menambahkan, jembatan tersebut sangat vital. Selain untuk lalu lintas warga ke Pasar Pengging dan desa lain, jembatan juga menjadi penghubung antara Kecamatan Banyudono dan Kecamatan Sawit hingga wilayah Klaten. (**)