Waspada! Potensi Lahar Dingin Merapi

Fokus Jateng – BOYOLALI – Menilik tingginya intensitas hujan di kawasan puncak Merapi belakangan ini. Warga kawasan lereng Merapi diminta mewaspadai banjir lahar dingin. Masyarakat diminta tidak beraktivitas di sungai aliran Merapi termasuk daerah bahaya yang direkomendasikan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Jogjakarta.
“Kami imbau kepada masyarakat di kawasan rawan bencana (KRB) III, khususnya di Desa Jrakah, Klakah dan Tlogolele Kecamatan Selo untuk lebih meningkatkan kewaspadaan dan juga menghindari kawasan (Bahaya) yang direkomendasikan BPPTKG Jogjakarta,” kata Kalakhar BPBD Boyolali, Suratno, Kamis 18 Januari 2024.
Adapun terkait aktivitas Gunung Merapi bisa dipantau melalui akun resmi BPPTKG. Selain itu, Boyolali juga dilintasi Kali Apu yang berhulu dari Gunung Merapi. Kali Apu ini melintasi di Desa Tlogolele dan Klakah.
” Untuk itu, mari kita tingkatkan kesiap-siagaan, kewaspadaan atas potensi bahaya yang timbul terkait dengan aktivitas gunung Merapi yang didukung curah hujan tinggi di puncak Merapi.”
Informasi dari BPPTKG, hujan yang terjadi di Puncak Merapi terjadi sejak pukul 12.57 pada Kamis (18 Januari). Total curah hujan di puncak mencapai 6,8 mm dengan intersitas hujan 4,3 mm. Hujan yang terjadi di puncak Gunung Merapi 1 jam 35 menit.
BPPTK mengimbau masyarakat untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan.
Sementara itu, laporan infografis Gunung Merapi pada 18 Januari tercatat aktivitas kegempaan terjadi 94 guguran, lima fase banyak dan dua awan panas. Dua kali awan panas guguran (APG) mengarah ke barat daya atau Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimal 1,5 kilometer. Selain itu, terjadi guguran lava pijar ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimal 1,5 kilometer.
BPPTKG merekomendasikan agar masyarakat menghindari aktivitas di daerah potensi bahaya. Selain itu, suplai magma masih berlangsung. Hal itu memicu terjadinya APG di daerah potensi bahaya. Selain APG, potensi banjir lahan dingin juga berpotensi terjadi. Menilik hujan kerap terjadi di Puncak Merapi. (**)