Fokus Jateng -BOYOLALI- Danyonif 408/Suhbrastha, Letkol Inf Slamet Hardiyanto kembali bersilaturahmi ke kediaman salah satu keluarga korban penganiayaan oknum TNI, Arif Diva Ramandani (20) di Desa Genting, Kecamatan Cepogo.
Danyonif mengatakan kedatangannya itu untuk bersilaturahmi, menurutnya, rakyat merupakan orang tua dari TNI, sehingga sudah seharusnya saling menjaga dan melindungi. Sementara keluarga Arif Diva mengaku pintunya terbuka untuk menerima kedatangan TNI untuk saling memaafkan. Dalam kunjungan tersebut, Slamet ayah Diva mengungkapkan kondisi anaknya yang mulai membaik. Hanya saja, Diva belum berani keluar rumah. Diva juga masih trauma ketika melihat orang berseragam doreng.
“Alhamdulillah sudah membaik. Tapi masih di rumah saja. Belum berani keluar rumah, ya kalau melihat baju doreng (Seragam TNI,Red) itu masih deg-deg,” jelas Slamet ditemui disela-sela kunjungan Danyonif 408 bersama Dandim 0724/ Boyolali Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo dikediaman salah satu anaknya di Dusun Kadipiro, Desa Genting, Kecamatan Cepogo. Jumat 26 Januari 2024.
“Ya, saya berterimkasih dengan kedatangan bapak-bapak. Niat baik untuk bersilaturahmi saya terima dengan hati terbuka,” imbuh Slamet.
Sedangkan kondisi fisik Diva mulai membaik. Secara fisik, Diva masih menungu pemulihan warna mata yang masih menghitam dibagian retina. Diva juga belum berani keluar rumah dan menunggu proses pengobatan yang masih berjalan.
Saat ditemui wartawan, Danyonif 408/ SBH Letkol Inf Slamet Hardiyanto, menuturkan kunjungannya ke rumah korban, Arif Diva, telah diterima baik oleh keluarganya. Dia melihat langsung kondisi Diva yang sudah sehat. Kedatangannya juga untuk meluruskan kesalahpahaman yang terjadi.
“Kami menganggap kesalahpahaman yang sudah terjadi selama ini sudah selesai. Otomatis kami sudah berdamai. Jadi tidak usah khawatir lagi, mau ibu, bapak, dik Arif Divanya untuk jalan-jalan keluar itu tidak ada (intimidasi). Sebenarnya, dari kemarin-kemarin keluar itu juga tidak ada. Cuman mungkin ada kekhawatiran, rasa was-was atau deg-deg tadi bapak bilang, sudah tidak ada lagi,saya harapkan demikian,” tegasnya.
Sejauh ini, pihaknya juga tengah merenovasi rumah milik korban Slamet Andono (25) di Kadipiro, Desa Genting, Kecamatan Cepogo. Pihaknya telah mengirimkan material serta tenaga dari Kompi B 408/SBH dan anggota Kodim 0724 Boyolali. Renovasi dimulai dari kamar mandi sesuai permintaan Andono.
Sementara, Dandim 0724 Boyolali, Wiweko Wulang Widodo berharap, hubungan baik antara TNI dan masyarakat bisa semakin baik dan kuat.
“Intinya ini murni silaturahmi, dan saya yang bertanggung jawab sebagai Komandan kewilayahan di Boyolali, mempunyai tanggungjawab moral untuk desa binaan kami, khususnya Desa Genting setelah silaturahmi ini. Harapan kami itikad baik kepada keluarga, Kemanunggalan TNI semakin kuat antara TNI dan masyarakat.” (**)