Fokus Jateng – BOYOLALI-Satreskrim Polres Boyolali melakukan pembongkaran makam bocah perempuan berusia 3 tahun di pemakaman umum Dukuh Sajen Desa Guli Kecamatan Nogosari Boyolali, pada Sabtu 27 Januari 2024 sekitar pukul 09.00 WIB.
Lokasi pemakaman yang diberi terpal biru, disaksikan perangkat desa, perwakilan keluarga, dan tokoh masyarakat, sementara warga sekitar juga mengamati proses tersebut dari kejauhan.
Kapolres Boyolali, AKBP Petrus P Silalahi, mengemukakan pembongkaran makam berikut autopsi dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian korban, terkait dugaan kekerasan terhadap bocah malang tesebut hingga kemudian meninggal.
“Kita dahului dengan pembongkaran makam. Untuk autopsi dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Surakarta, jenazah kita bawa ke sana,” katanya.
Petrus mengatakan korban meninggal pada Senin 22 Januari, lalu dimakamkan pada malam hari itu juga. Hanya saja, ada warga dan kerabat korban yang curiga, mengingat saat memandikan jenazah, ditemukan ada luka memar dan lebam dibeberapa bagian tubuh korban.
“Kakek korban dari ibu melapor kepada kami, selanjutnya kami lakukan penyelidikan,” kata Kapolres disela pembongkaran makam.
Menurut Kapolres, kekerasan tersebut diduga dilakukan ayah tiri korban, MR (26) yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka.
“Tersangka sudh ditahan guna penyidikan lebih lanjut,” ujarnya .
Dijelaskan, berdasarkan fakta yang dikumpulkan, korban kerapkali mendapatkan kekerasan mulai November lalu. Kekerasan antara lain berupa pukulan, cengkeraman di leher, hingga membenturkan kepala korban ke pintu.
“Sebelumnya, tersangka menikahi ibu kandung korban pada 17 Oktober 2023.”
Tersangka pengangguran, sedangkan, ibu kandung korban RW (19) kerja di pabrik tekstil di Boyolali. Berangkat pukul 06.00 pagi, pulang pukul 17.00. Sehingga perawatan korban diserahkan kepada tersangka.
Adapun puncak kekerasan terjadi pada Senin 22 Januari lalu. Saat itu, tersangka MR menyuruh korban agar tidur, namun SN tak juga mau tidur. Akibatnya, tersangka MR kesal dan melakukan kekerasan, dengan cara memegang leher belakang korban dan membenturkan ke pintu kamar. Hingga korban pun lemas dan kemudian tertidur.
“Setelah bangun dan dimandikan, korban lemas. Korban kemudian dibawa ke Puskesmas namun dinyatakan meninggal dunia.”
Ditambahkan, pihaknya juga sudah meminta keterangan sejumlah saksi. Termasuk tukang pijit yang sempat memijit korban. Dimana saat dipijit, korban sempat menceritakan perlakuan kekerasan ayah tirinya. (**)