Bocah 3 Tahun di Boyolali yang Makamnya Dibongkar, Ada Pendarahan Otak dan Tulang Tengkorak Retak

Fokus Jateng- BOYOLALI – Polisi membongkar dan mengautopsi jenazah bocah berusia 3 tahun yang sudah 4hari dikubur. Hasil autopsi sementara pada Sabtu 27 Januari menemukan pendarahan otak kiri dan tulang tengkorak kiri retak.
“Dari hasil pemeriksaan sementara diketahui terdapat pendaharan pada otak kiri dan retak pada tengkorak kepala kiri akibat kekerasan benda tumpul. Kami masih menunggu surat hasil otopsinya kemungkinan besok (Senin) tiba,” kata Kapolres Boyolali AKBP Petrus Parningotan Silalahi. Minggu 28 Januari 2024.
Dengan temuan itu, Petrus menduga penyebab kematian bocah malang tersebut, ada kemungkinan karena pendarahan otak kiri. “Sepertinya demikian. Pendarahan pada otak kiri,” imbuhnya.
Petrus juga membenarkan, bahwa korban diduga meninggal dunia saat perjalanan ke Puskesmas Nogosari pada 22 Januari lalu.
“Karena hasil penyelidikan, korban sudah dinyatakan meninggal dunia setibanya di Puskesmas.”
Petrus menandaskan pengusutan perkara tersebut terus dilakukan. Selain pembongkaran makam dan autopsi bocah perempuan asal Dusun Sajen, Desa Guli, Kecamatan Nogosari itu telah dilakukan. Pihaknya juga memeriksa 7 orang saksi, termasuk tukang pijit yang sempat memijit korban. Dimana, saat dipijit, korban sempat menceritakan perlakuan kekerasan ayah tirinya.
“Saksi yang kami periksa ada tujuh, dari keluarga atau warga, termasuk anak itu pernah dipijit karena sakit, saat dipijit anak itu bercerita ke tukang pijit ini,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, Polres Boyolali, RS Bhayangkara Polda Jateng membongkar makam SN (3) warga Dusun Sajen, Desa Guli, Kecamatan Nogosari. Pembongkaran makam dilakukan untuk kepentingan autopsi jenazah, karena ada dugaan tindak pidana pembunuhan yang dilakukan oleh ayah tiri korban, MR (26) yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka.
“Tersangka sudh ditahan guna penyidikan lebih lanjut.” (**)