Ratusan mahasiswa gerudug balaikota; minta Prabowo- Gibran tanda tangani Pakta Integritas

Walikota Solo Gibran rakabuming Raka temui mahasiswa pendemo didepan balaikota Solo (arip/Fokusjateng.com)

Fokus Jateng- SOLO, -Ratusan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi yang mengatasnamakan diri Aliansi Mahasiswa Solo Raya untuk Kepemimpinan Bermartabat (AMSR-UKB) mendatangi Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa, 6 Februari 2024. Massa meminta agar Gibran menemui mereka dan bersedia menanda tangani Pakta Integritas
Mereka tiba di depan Balai Kota Solo sekitar pukul 13.30 WIB. Terlihat beberapa spanduk dibentangkan dengan berbagai tulisan di antaranya ‘Prabowo Gibran Apabila Menjadi Pemimpi RI Harus Merakyat’, ‘Menuntut Janji Gibran untuk Melakukan Pemerataan Pembangunan dan Kesejahteraan Berantas Kemiskinan dan Pengangguran”, dan ‘Kami Butuh Bukti Bukan Janji’.
Salah satu mahasiswa, Farouq Naufally Mumtaz, tampak bertindak sebagai koordinator sekaligus orator aksi tersebut. Dalam orasinya dia membacakan naskah Pakta Integritas yang ditujukan kepada Gibran sebagai cawapres. 
“Kami perwakilan mahasiswa seluruh kampus se-Jawa Tengah yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Se-Solo Raya Untuk Kepemimpinan Bermartabat (AMSR-UKB), setelah melakukan pengamatan menyeluruh dan mengintegrasikan aspirasi dari berbagai lapisan masyarakat, merujuk pada hasil survei yang diterbitkan oleh lembaga terpercaya, menyimpulkan bahwa terdapat gelombang besar dukungan publik yang tidak terbendung untuk mendukung memilih Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka,” katanya. 
Berdasarkan hal tersebut, dia menyatakan mereka merasa terpanggil untuk memastikan suara dan kepercayaan masyarakat ini diakui sepenuhnya apabila Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. 
“Oleh karena itu, kami mendesak agar Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka bersedia menandatangani dan menjalanian Pakta Integritas yang telah kami susun,” ucapnya. 
Dia menyebutkan sejumlah janji yang menjadi tuntutan mereka agar dipenuhi oleh Gibran jika kelak menjadi wapres di antaranya akan menjalankan amanah dan suara rakyat Indonesia dengan jujur, adil, dan bertanggung jawab, tidak akan pernah berkhianat kepada rakyat Indonesia, dan akan memperkokoh Pancasila, UUD 1945, Demokrasi dan Hak Asasi Manusia.
“Kami juga menuntut agar menjaga Negara Kesatuan Republik indonesia dengan memperkuat pertahanan dan keamanan negara, mewujudkan kemandirian bangsa dalam berbagai bidang, dan enyediakan lapangan kerja yang luas dan membuka kesempatan berusaha, dan mendukung UMKM,” tuturnya.
Sambil berorasi, terlihat dia beberapa kali mengondisikan rekan-rekannya menyambut baik kehadiran Gibran di tengah-tengah mereka. 
“Nanti kita sambut cawapres kita (Gibran),” ujarnya. 
Tidak hanya itu, aksi juga diwarnai salam dua jari sejumlah peserta. Di tengah aksi dan orasi mereka, Gibran yang saat itu ada di dalam ruang kerjanya keluar dan berjalan menuju massa. 
Kedatangan Gibran langsung disambut massa. Tanpa berbasa-basi, Gibran langsung menandatangani selembar surat bertuliskan Paksa Integritas. Pada saat momen tersebut, peserta aksi menciumi tangan dan berfoto bersama Gibran. 
Gibran lalu kembali ke ruang kerjanya dan bicara empat mata dengan Farouq yang juga merupakan koordinator aksi itu. Namun sebelum itu, Farouq yang sempat ditemui awak media mengatakan melalui aksi itu mereka ingin meminta agar Gibran jika terpilih menjadi wapres, berjanji menunaikan janji-janjinya bersama Prabowo Subianto menjadikan Indonesia lebih baik. 
“Kita sebagai mahasiswa tahu bahwa elektabilitasnya beliau itu sangat tinggi, jadi kita ingin juga janji beliau ketika nanti beliau menjadi presiden (Prabowo) dan wapres (Gibran) bahwa beliau menepati janji-janji beliau. Intinya itu aja, tetap jaga keamanan negara, kembangkan UMKM dan sebagainya. Khusus mahasiswa, poinnya di generasi muda sih biar bisa lebih dikembangkan lagi baik dari mutunya sebagai mahasiswa maupun sebagai generasi muda,” tuturnya. 
Dari informasi yang didapatkan dari tim koordinator aksi itu, mahasiswa itu berasal dari beberapa kampus di antaranya Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Universitas Sebelas Maret (UNS), Poltekkes Kemenkes, Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo, Universitas Islam Batik (Uniba) Solo. (Nuryanto/**)