Fokus Jateng-BOYOLALI, – Diguyur hujan lebat di daerah hulu, puluhan rumah di sebagian wilayah Juwangi dan Kemusu terendam luapan air Sungai Ngleses dan Kali Serang. Ketinggian air bervariasi dari 50 sentimeter hingga 120 sentimeter.
Tingginya debit air yang terus meningkat, mengakibatkan 3 rumah di Dukuh Kedungsari Desa/Kecamatan Kemusu, jebol dindingnya setelah diterjang air dan kayu.
Menurut Kalak BPBD Boyolali Suratno melalui Kasi Kedaruratan dan Logistik, Rima Kusuma Prasetyaningrum, banjir dipicu intensitas hujan tinggi terjadi di hulu Sungai Serang. Kemudian sekira pukul 18.00 WIB hujan lebat juga mengguyur wilayah Kemusu sehingga air Sungai Serang meluap.
Akibat luapannya, belasan rumah di Dukuh Kedungsari Desa/Kecamatan Kemusu terendam air, ketinggalan air pun mencapai 120 sentimeter. Derasnya arus mengakibatkan 3 rumah jebol temboknya setelah di terjang air dan kayu.
“Kurang lebih pukul 22.00 WIB air sudah mulai surut, dan pemukiman warga sudah tidak tergenang air,” katanya pada Senin 5 Februari 2024 malam.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun puluhan alat elektronik dan bahan pangan milik warga turut terendam. Atas insiden itu kerugian material diperkirakan mencapai Rp. 95 juta.
“Kondisi warga saat ini pembersihan lokasi banjir di karena banyak lumpur.”
Tidak hanya di Kemusu. Air Sungai Ngleses di wilayah Juwangi dikabarkan juga meluap.
Dijelaskan, berdasarkan keterangan pihak Desa Ngleses luapan air Sungai Ngleses Juwangi mulai naik sekitar jam 20.00 WIB, sehingga menyebabkan 18 rumah terendam dengan ketinggian rata-rata 50 sentimeter.
Luapan air itu menggenang di kawasan Dukuh Kedungringin RT 07/ RW 02, Dukuh Jambean RT 19, 04, RW 02, Desa Ngleses, Kecamatan Juwangi.
” Penyebabnya pendangkalan aliran sungai sehingga apabila hujan deras air meluap. Tidak ada korban jiwa,” kata Rima.
Dia menambahkan, petugas TRC BPBD Boyolali juga langsung melakukan assesment lebih lanjut dan mengirimkan bantuan logistik berupa sembako. (**)