Fokus Jateng- BOYOLALI,- Di guyur hujan lebat, diiringi air yang meluap membuat teras dan dapur warung makan di Dukuh Jenikan, Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono ambrol.
Derasnya aliran air di bawah talud itu menggerus lantai pondasi, akibatnya atap teras warung dan dapur roboh. Sebuah sepeda motor yang parkir mengalami kerusakan cukup parah setelah tertimpa atap yang roboh.
Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun pemilik warung menderita kerugian hingga Rp 40 juta.
Menurut, Dadang Nugroho, pemilik warung mengatakan longsornya talud itu terjadi Senin 26 Februari 2024 kemarin petang.
Saat itu, hujan lebat mengguyur wilayah Pengging dan sekitarnya. Saluran air di bawah talut mengalir deras. Tanah dibawah pondasi talut miliknya terus menerus tergerus hingga akhirnya longsor.
” Kebetulan tidak ada pengunjung. Kalau ada sudah pasti tertimpa atap. Karena diatas talut ini ada tiang penyangga atapnya,” kata Dadang, Selasa 27 Februari 2024.
Kasi logistik dan Kedaruratan BPBD Boyolali, Kusuma Prasetyaningrum, mengatakan, tidak ada korban jiwa maupun luka pada kejadian petang kemarin.
Dijelaskan, pondasi yang longsor kurang lebih Panjang 20 meter tinggi 2 meter. Selain itu kerusakan pada atap teras yang terbuat dari atap besi Hollo dan asber sejumlah 30 biji ukuran 2 meter,
“Selain di teras, sebagian atap bagian dapur juga roboh, 1 motor Vario yang terparkir tertimpa atap. Kondisi motor rusak pada bagian cover setang,” katanya disela gotong royong bersama warga sekitar.
Antisipasi terjadinya longsor susulan, mengingat terdapat retakan dan lubang di bagian teras. Warga bersama relawan berinisiatif melakukan gotong royong. Awalnya warga membersihkan atap teras yang roboh. Puing-puing material yang menutup saluran dari umbul Pengging dibersihkan.
“Hari ini, gotong royong bersama warga dan relawan pengging, bergerak untuk membersihkan material yang menutup sebagian aliran sungai.” (**)