Jelang Puasa Harga Telur di Boyolali Juga Naik

Fokus Jateng- BOYOLALI,- Harga telur di sejumlah pasar Boyolali mengalami lonjakan harga dalam beberapa pekan terakhir hingga mencapai Rp27.000 – Rp32.000, yang disebabkan berkurangnya pasokan hingga kenaikan pakan ternak.

Imbasnya beberapa pembeli lebih memilih telur yang sudah retak atau yang biasa disebut telur Bentetan.

Seperti diakui, Pedagang telur Erfak Darojat, yang mengatakan banyak masyarakat khususnya pedagang makanan sekarang lebih memilih menggunakan telur Bentetan ini.

Harga telur bentetan, kata Darojat, dijual dengan harga Rp 27.000 per kilogram. Telur-telur bentetan ini biasanya dicari pembeli untuk membuat kue.

“Bagi pembeli rumah tangga, selisih harga dengan telur utuh menang tak terlalu signifikan. Tapi bagi, pedagang makanan seperti telur gulung, sate ampela ati, atau warung makanan, selisih Rp 2000 itu cukup terasa,” katanya. Kamis 7 Maret 2024.

Darajat mengaku dalam sehari permintaan telur Bentetan ini tak menentu. Tergantung seberapa banyak telur yang retak.

” Sehari rata-rata ya 7 kilogram ada,” tambahnya.

Dia mengaku meski retak, tak menurunkan kualitas telur. Sebab, telur yang retak ini masih baru.

” Jadi baru diambil dari kandang. Terus sampai pasar ada satu dua telur yang retak di setiap boksnya.

Untuk sejumlah komoditas lain, harga bawang merah masih Rp 30.000 per kilogram dan bawang putih Rp 40.000 per kilogram.

Salah satu pembeli, Giyarti, merasa keberatan atas naiknya harga-harga bahan pokok seperti telur dan beras mendekati bulan Ramadan ini.

Ia berharap ada campur tangan pemerintah untuk membantu supaya harga kebutuhan pokok di pasaran tidak terlampau tinggi.

“Kalau begini terus, terpaksa harus mengurangi pembelian karena mendekati puasa. Seharusnya pemerintah bisa ikut andil supaya harganya tidak terlalu tinggi,” katanya. (**)