Fokus Jateng- BOYOLALI, – Pemkab Boyolali meminta warganya mengantisipasi penyakit Demam Berdarah Dengue ( DBD ). Kondisi cuaca ekstrem akan berdampak pada kesehatan masyarakat. “Penyakit DBD salah satunya karena keadaan air menggenang kemudian menjadi sarang nyamuk,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinkes Boyolali, Teguh Tri Kuncoro, Kamis 14 Maret 2024.
Dia mengatakan ada potensi kasus DBD di Boyolali terus meningkat. Bahkan sejak Januari hingga pertengahan Maret ini, jumlah kasusnya tembus 188 kasus.
“Oleh karena itu pemerintah dan masyarakat harus meningkatkan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) untuk mengendalikan terjadinya penyakit DBD,” tambahnya.
Dijelaskan, pada Februari hingga pertengahan Maret kasus DBD masih terus bertambah. Pada bulan Februari total ada 91 kasus DBD. Sementara sampai pertengahan Maret ini sudah ada 22 kasus.
” Korban meninggal 3. Januari meninggal dua, Februari ada satu,” jelasnya.
Kasus DBD ini merata di 22 Kecamatan di Boyolali. Hanya saja, ada satu kecamatan yang paling banyak sebaran kasusnya. Yakni di Kecamatan Karanggede yang mencapai 20 kasus. Kemudian Kecamatan Cepogo sebanyak 19 kasus. Untuk kecamatan lainya, jumlah penderitanya berkisar 8-10 kasus.
Tingginya kasus DBD ini perlu diwaspadai bersama. Selain itu, jika masyarakat yang mengalami gejala seperti DBD untuk bisa segera berobat.
“Tetap tenang dan tetap waspada. Lakukan PSN. kalau ada yang sakit yang langsung berobat. Selain itu mengonsumsi multivitamin untuk menjaga imunitas,” tutupnya. (**)