Fokus Jateng – BOYOLALI,- Pengelolaan hewan ternak sapi yang ada di Kabupaten Boyolali dinyatakan aman dari penyakit antraks. Hal itu diperoleh berdasarkan hasil pemantauan hewan ternak sapi beberapa waktu terakhir ini.
“Petugas kesehatan hewan sudah turun ke lapangan memeriksa hewan ternak di Boyolali sejak menjelang puasa tahun ini,” kata Kepala Disnakan Kabupaten Boyolali Lusia Dyah Suciati, Jumat 22 Maret 2024.
Ia mengatakan hasil pemantauan dan pemeriksaan hewan ternak sapi yang ada di 22 kecamatan di Boyolali tidak ditemukan ternak sapi yang mengidap antraks. Lusia berharap masyarakat tidak perlu khawatir dalam menghadapi lebaran karena hewan ternak sapi di Boyolali dinyatakan aman.
“Untuk antraks yang sedang mewabah di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya, saat ini Boyolali masih aman,” ujarnya.
Menurut Lusia, di wilayah Boyolali pernah ada serangan antraks terakhir pada tahun 2012. Mulai saat itu, langsung dilakukan langkah-langkah pengendalian. Termasuk menjaga kebersihan lingkungan ternak atau biosecurity sebagai dasar seluruh program pengendalian penyakit.
“Untuk pengendalian, Disnakan melakukan vaksinasi sebanyak 2.000 dosis/tahun untuk ternak sapi di daerah-daerah endemik.”
Kendati demikian, untuk antisipasi, pihaknya sudah membuat surat edaran yang ditujukan kepada para blantik dan peternak sapi. Mereka diminta agar tidak membeli ternak dari daerah yang terkena antrak.
Adapun daerah endemic antraks di Boyolali tahun 2012 mencakup empat kecamatan. Yaitu, Kecamatan Klego, Simo, Andong, dan Ampel. Namun, keempat kecamatan itu hingga saat ini ternak sapi dan kambing masih aman dari penyakit tersebut.
Sementara itu populasi hewan ternak sapi potong di Kabupaten Boyolali, hingga saat ini sebanyak 85.853 ekor, sapi perah 59.389 ekor, kambing potong sebanyak 85.727 ekor, dan domba 51.985 ekor. (yull)