Fokus Jateng- BOYOLALI,- Pemkab Boyolali membangun ratusan sumur resapan, untuk itu Pemkab pun menyiapkan anggaran hingga Rp 2 miliar. Ratusan sumur resapan itu untuk antisipasi bila terjadi krisis air akibat musim kemarau berkepanjangan.
“Program pembuatan sumur berlanjut tahun ini,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Boyolali, Suraji, Selasa 26 Maret 2024.
Dijelaskan, dinas mengalokasikan Rp 1 miliar ditambah dana tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) Perumda Air Minum Tirta Ampera senilai Rp 1 miliar. Total anggaran untuk program sumur resapan mencapai Rp 2 miliar.
“Sebisa mungkin didistribusikan ke seluruh daerah. Tapi mungkin tidak semua mendapatkan, kami tetap terapkan prioritas,” katanya.
Menurut Suraji, program itu akan dianggarkan bertahap ditiap tahunnya. Pembuatan satu sumur resapan dianggarkan Rp 13 – Rp 15 juta. Sehingga jumlah sumur resapan yang akan dibuat sekitar 133 sampai 153 titik.
Selain menampung air hujan sehingga menambah air tanah, sumur resapan ini akan mengurangi run off atau potensi banjir. Sedangkan DLH bisa menerapkan fungsi biophori. Yakni membuat sumur kecil yang diberi dedaunan maupun sampah organik yang bisa menjadi kompos.
Sumur resapan ini juga bertujuan untuk menambah cadangan air tanah. Pembuatan sumur resapan akan ditempatkan di daerah-daerah yang memiliki banyak sumur. Dia berharap, isu lingkunyan di Boyolali teratasi. Yakni, ketersediaan air, penanganan sampah dan alih fungsi lahan.
” Ini sebenarnya respon kami karena Boyolali kerap kekurangan air. Hanya perbaikan kami, titiknya harus akuntabel. Maka perlu kajian dan penelitian.” (**)