Fokus Jateng- BOYOLALI,-Belasan pasangan tak resmi diamankan oleh anggota Polres Boyolali selama operasi pekat candi 2024 yang digelar tanggal 6 Hingga 25 Maret 2024.
Kapolres Boyolali AKBP Petrus Parningotan Silalahi, mengatakan di bulan Ramadhan ini, pihaknya mengamankan 16 pasangan tak resmi disejumlah hotel di wilayah Boyolali. Bahkan, ada yang masih di bawah umur.
“Selama operasi pekat, kami tangani kasus prostitusi dan mengamankan 16 pasangan tidak resmi di delapan lokasi yang tersebar di Wailayah Boyolali. Lalu ada juga kasus narkoba,” jelasnya. Rabu 27 Maret 2024.
Menurut Kapolres, saat diamankan, para pelaku ini mengaku sudah janjian untuk bertemu di hotel. Tidak ditemukan indikasi transaksi prostitusi online.
“Kami temui di lokasi saat diamankan di hotel, mereka kami lakukan pembinaan,” ujarnya.
Operasi Pekat yang berlangsung selama 20 hari itu, polisi juga mengungkap sejumlah kasus kriminal lainnya . Seperti dua kasus narkoba berupa obat-obatan terlarang dan sabu. Barang haram tersebut didapat dengan mudah melalui belanja online.
Selain itu, ada dua kasus narkoba dengan dua tersangka. Pada kasus pertama, polisi mengamankan barang bukti berupa 13 butir obat trihexyphenedil. Obat obat antispasmodik yang digunakan untuk mengobati kekakuan, tremor, kejang, dan kontrol otot yang buruk. Hanya saja, obat-obat itu masuk golongan berbahaya dan tidak terdaftar di daftar yang diizinkan.
Lalu dari tersangka kedua, polisi mengamankan 200 butir Trihexyphenidyl. Selain itu juga diamankan uang Rp 60 ribu, ponsel dan honda beat. Pihaknya juga menyita BB berupa serbuk putih, yakni narkotika golongan 1 jenis sabu-sabu seberat 0,26 gram. Kemudian alat isap atau bong dari botol kaca, korek api dan ponsel genggam.
“Dari hasil fakta yang diperoleh baik obat maupun narkotika golongan 1 ini, mereka mendapatkannya dari belanja online. Untuk perkara ini masih kami dalami lagi keterkaitannya yang si penjual dari online shop itu,” pungkasnya. (**)