Fokus Jateng- BOYOLALI, – Memperlancar arus mudik dan balik lebaran 2024, Jalan tol Solo – Jogja akan dibuka fungsional mulai Jumat 5 April mendatang. Ruas tol sepanjang 23 kilometer itu diprediksi akan dilalui 12 ribu pemudik setiap hari. Untuk itu masyarakat pengguna jalan diminta untuk tidak ngebut.
“Diharapkan masyarakat yang melewati tol fungsional untuk mematuhi peraturan lalulintas, yaitu diharapkan untuk kecepatan maksimal 40 kilometer per jam,” kata Kasatlantas Polres Boyolali, AKP Agista Ryan Mulyanto, Selasa 2 April 2024.
Jalan tol Solo – Jogja akan dibuka untuk fungsional arus mudik sepanjang 23 kilometer. Pembukaan jalur fungsional dimulai dari Gerbang Tol Colomadu sampai exit Ngawen, Klaten.
Dijelaskan, sepanjang 13 kilometer, dari GT Colomadu dan atau GT Banyudono hingga GT Karanganom rencanya akan dibuka dua arah. Sedangkan dari Karanganom sampai Ngawen masih satu arah.
“Untuk kondisi jalannya sudah rigid, sudah bagus,” jelasnya.
Agista meminta kepada masyarakat yang melintas di tol fungsional Solo – Jogja, untuk tetap hati-hati dan waspada.
“Karena disini rambu-rambu belum sempurna, tolong berhati-hati, jaga jarak aman, kemudian patuhi peraturan lalulintas untuk di tol fungsional (kecepatan) maksimal 40 kilometer per jam,” imbau dia.
Tol fungsional ini rencana akan difungsikan mulai tanggal 5 sampai tanggal 15 April 2024. Dibuka pada siang hari saja, mulai pukul 06.00 WIB sampai 17.00 WIB. Kendaraan yang boleh melintas di jalan tol fungsional ini juga masih dibatas. Yaitu khusus untuk kendaraan golongan satu non bus.
Menurut Agista, akses menuju jalan tol tanpa tarif ini ada dua pintu masuk. Untuk kendaraan dari jalan tol Trans Jawa, baik yang dari arah Jakarta maupun Surabaya, bisa melalui Exit Gerbamg Tol (GT) Colomadu, di Km 492 langsung nyambung ke tol Solo – Jogja. Sedangkan yang dari jalan arteri Solo – Semarang, masuk melalui GT Banyudono.
” Pada periode arus balik pada 12-15 April, kendaraan tujuan Solo, Boyolali, Kartasura dapat masuk melalui GT Karanganom atau Ngawen dan keluar di GT Colomadu atau GT Banyudono.” (**)