Fokus Jateng- BOYOLALI,- Seusai pemilu dan pilpres, sebagian besar daerah kini mulai bergeliat menyambut perhelatan pemilihan kepala daerah, baik bupati, walikota maupun gubernur. Salah satunya Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, berderet alat peraga sosialisasi dari sejumlah bakal calon bupati mulai meramaikan berbagai sudut dan jalan.
Beberapa calon yang muncul diantaranya Sosok Devid Agus Yunanto yang diketahui merupakan asisten pribadi (aspri) Presiden Joko Widodo (Jokowi). Baliho itu bergambar Devid dengan narasi calon bupati Boyolali periode 2024-2029. Di baliho itu juga ditulis namanya yaitu Devid Agus Yunanto. Dalam foto di baliho itu dia mengenakan jas hitam, baju putih, dan dasi merah.
Selain Devid, satu calon yang muncul adalah Fauzan Arif Munandar, seorang tokoh Gerakan Pemuda Ansor di Boyolali. Terpantau, baliho Fauzan terpasang bersebelahan dengan baliho Devid di beberapa titik. Baliho Fauzan yang terpampang mengenakan jas berwarna hijau (jas Ansor) dengan tulisan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H, Luwes, Pantes, Teges. Seakan menyiratkan bahwa dirinya ingin tampil untuk masyarakat Boyolali.
Ketika dikonfirmasi ke ketua Gerakan Pemuda Ansor Boyolali, Ahmad Kurniawan, membenarkan hal tersebut. Bahwa pemasangan baliho dilakukan oleh pengurus Ansor tingkat kecamatan atas kemauan sendiri. “Pemasangan baliho itu adalah reaksi sahabat-sahabat Ansor di kalangan bawah yang menginginkan adanya kader Ansor untuk tampil maju sebagai calon Bupati Boyolali”, kata Ahmad Kurniawan. Selasa 9 April 2024.
Meski bukan dari partai politik, Kurniawan meyakini bahwa calon yang mereka usung mampu bersaing dengan calon lain dari partai politik. “Demokrasi kita memungkinkan adanya calon independen. Jika memang tidak ada parpol yang meminang, kami siap mencalonkan kader kami melalui jalur independen. Karena barisan dibelakang kami ada puluhan ribu kader NU baik itu Muslimat, Fatayat, Pagar Nusa, IPNU, PMII yang siap memberikan dukungannya”, jelas Kurniawan.
Pihaknya mengaku terus melakukan konsolidasi internal NU Boyolali untuk mengumpulkan data dukungan sebanyak-banyaknya dan berharap dukungan tidak hanya dari kalangan Nahdliyin saja. (ist)