Fokus Jateng-BOYOLALI,-Pada periode masa Lebaran 2024, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Boyolali mengangkut rata-rata 100 ton per hari timbulan sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) Winong, Boyolali Kota. Volume sampah tersebut menurun selama libur Lebaran yakni 5 ton per hari.
“Dari data UPT Pengelolaan Sampah Winong selama libur lebaran dan lebaran sampah masuk TPA turun 4,9 persen. Itu dari timbulan sampah rata-rata 105 ton per hari ini saat libur lebaran menjadi 100 ton per hari,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Boyolali, Suraji, Sabtu 20 April 2024.
Dijelaskan, menurunnya volume sampah di TPA ini disebabkan karena berkurangnya pasokan sampah. Terutama dari layanan mandiri. Yakni, pengangkut sampah ke TPA berkurang. Namun, jika dari daya layanan DLH, sampah lebaran dan liburan naik 2,3 persen.
“Fenomenanya malah sampah selama puasa, terutama pada 10 Maret sampai 5 April, karena 6 April sudah dihitung libur. Jadi selama puasa itu mengalami kenaikan sebesar 12,21 persen.”
Namun demikian, sempat terjadi lonjakan volume sampah selama bulan puasa. Hal itu disebabkan banyaknya masyarakat yang membeli makanan pada saat buka. Makanan tersebut mayoritas menggunakan bungkus plastik, kertas, steoroform, daun, dan lainnya.
“Upaya menekan sampah masuk TPA sudah kamu lakukan dengan langsung dipilah di tempat. Biasanya yang paling laku seperti botol air mineral dan kardus. Serta yang berupa sisa makanan, untuk pakan maggot atau ternak masih sedikit, sekitar 7 persen,” tambahnya.
Menurut Suraji, saat sampah masuk ke TPA Winong. Pihaknya juga memberdayakan pemulung yang mampu membantu pemilahan sampah daur ulang hingga 10 persen. Sehingga sisanya, 83 persen dari timbulan sampah perharinya yang ditangani DLH dengan memanfaatkan sistem Controll Landfill di TPA. (**)