Fokus Jateng-BOYOLALI,-Warga Kampung Kebonso RT 2 RW 5, Kelurahan Pulisen, Boyolali Kota dikagetkan dengan temuan mayat laki- laki. Korban diketahui merupakan pemilik rumah tersebut.
Tubuh korban ditemukan meninggal dengan kondisi tertelungkup bersimbah darah. Selanjutnya jenazah korban dibawa ke RSUPA Boyolali.
“Korban ditemukan sudah telungkup dengan banyak darah,” kata Yovita Almi tetangga korban, saat ditemui di lokasi, Jumat 4 Mei 2024 dini hari
Awal mula ditemukannya seorang laki-laki berinisial BH (36) dalam keadaan tak bernyawa tersebut, pada Jumat 3 Mei 2024, sekitar pukul 21.00.
Saat itu ada teman perempuan korban sengaja mampir karena korban tak bisa dihubungi. Bahkan ketika dikirimkan pesan, korban tak membalas dan WhatsApp-nya pun tidak aktif.
Sesaat setelah mendatangi rumah korban, perempuan itu keluar sembari menangis.
“Kebetulan saya lewat setelah pulang kerja, langsung saya samperin saya tanyakan ada apa,” kata Almi.
Almi lalu mengecek kondisi dalam rumah korban melalui kaca jendela.
“Kelihatan dari pintu itu ya. Pintunya dikunci, tapi itu kan ada jendela kacanya. Dari jendela itu kelihatan ada bekas darahnya ya, kayak ada perlawanan gitu, terus ada celana, terus ada jejak darah,” ujar Almi.
“Jenazahnya ada di sebelah kanan pintu arah dapur. Dari jendela kelihatan posisinya telungkup,” tambahnya.
Ia mengatakan, belum mengetahui luka apa yang diderita korban, karena yang terlihat hanya sepasang kakinya.
“Tapi darahnya sudah kering, mungkin sudah lama. Lukanya apa, nggak kelihatan. Itu hanya (terlihat) kakinya saja. Hanya ada bekas seretan dari ruang tengah ke arah dapur,” papar Almi.
Ia menambahkan, sebelumnya tidak mendengar kegaduhan apapun dari rumah korban. Padahal jarak rumahnya dengan korban cukup dekat.
Selama ini, Almi sering melihat korba menyapu di depan rumah tiap pagi. Diketahui, korban memang selama ini hanya tinggal sendirian di rumah besar itu.
“Rumah ini itu hanya buat tidur. Karena aktivitasnya sehari-hari di Tumang, Desa/Kecamatan Cepogo,” ujar Almi.
Diakui dia, korban adalah orang dengan tipe yang lebih senang mengunci pintu di dalam rumah. Saat itu, warga sempat merasa heran karena selama dua hari ini melihat gerbang rumah korban yang sedikit terbuka.
“Agak aneh waktu saya lewat dua hari ini kok gerbangnya terbuka gitu. Tapi ya sebelumnya dia kan suka menyapu pagi-pagi, jadi saya ndak curiga,” papar Almi.
Arman warga Cepogo mengatakan korban merupakan salah satu pengusaha kerajinan tembaga di Tumang.
“Dia orang baik, jiwa sosialnya tinggi,” katanya.
Arman mengaku kaget karena baru Selasa 30 April kemarin, mendengar korban baru pulang dari Eropa.
“Selasa itu pulang dari Eropa, lalu masih ada beberapa agenda kegiatan yang akan dilaksanakan di Tumang.”
Sementara itu, Polres Boyolali langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), mulai Jumat malam hingga Sabtu dinihari. (**)