Fokus Jateng-BOYOLALI,-Menyusul beberapa relawan lainnya mendukung drg Fauzan Arif Munandar dalam perhelatan Pilkada Boyolali 2024. Kali ini, jaringan relawan menggelar deklarasi dengan menggunakan nama “Relawan Lintang Songo Sahabat Master’, pada Minggu, 12 Mei 2024 di Pondok Pesantren Salafiyah Darussalam, Desa Kacangan, Kecamatan Andong, Boyolali.
“Kami sebenarnya sudah beberapa minggu yang lalu mulai mengadakan gerakan dan mensosialisasikan kepada masyarakat terkait majunya Mas drg. Fauzan dalam kontestasi pilkada di Kabupaten Boyolali, namun baru hari ini kami mengadakan deklarasi setelah kami tata jaringan sampai di tingkat desa,” jelas Ketua Relawan Bambang Sidi.
Ketika ditanya kenapa mendorong drg. Fauzan? Menurut Bambang sidi, saat ini memang di Boyolali butuh pemimpin yang muda, energik, punya wawasan yang luas.
“Selain itu, memang kami sudah sangat mengenal sosok beliau, kami juga sudah sering mendengar dan mengikuti beberapa pengajiannya,” papar Bambang Sidi.
Setelah deklarasi, lanjut Bambang semua relawan akan bergerak lebih masif lagi mensosialisasikan drg. Fauzan kepada seluruh elemen masyarakat. Baik melalui pertemuan-pertemuan, diskusi, maupun melalui media sosial. “Kami akan All out mendukung drg Fauzan Arif Munandar,” tegas Bambang.
Koordinator semua relawan Master, Wahyu menambahkan bahwa drg. Fauzan mempunyai beberapa hal positif. Kalau dalam analisis SWOT, Mas Dokter punya kekuatan atau strengths, diantaranya merupakan tokoh muda, santun dan cerdas, dokter, berani ambil sikap maupun resiko sebagai karakter seorang calon pemimpin.
Pribadi yang clean and clear, bebas KKN dan beban masa lalu, tokoh bersih.
“Representasi kalangan religius, juga mubaligh yang akan saling melengkapi secara sempurna apabila bersanding dengan calon dari kelompok nasionalis.”
Selain itu, representasi kaum muda, yakni mendapat dukungan Kaum Muda NU dan Muhammadiyah dan agama lain.
“Dua ormas ini jaringannya ke atas sampai nasional dan ke bawah sampai ranting bahkan anak ranting,” katanya.
Wahyu menambahkan, materi bukan motivasi dan Master memandang bahwa jabatan adalah wasilah/alat/jalan untuk khidmah lebih luas dengan kebijakan publik yang maslahat bagi masyarakat luas, khususnya kelompok perempuan, disable, kelompok miskin, rentan, petani, buruh, umkm, kaum muda agar pembangunan lebih inklusif.
Selain menyebutkan keunggulan, Wahyu juga memaparkan sejumlah kelemahan (weakness) Mas Dokter, diantaranya bukan aktivis/pengurus/ketua partai. Namun, kelemahan ini akan teratasi melalui komunikasi intens dengan para pihak dan elemen terkait menuju visi dan cita-cita bersama.
Berikutnya Mas Dokter ini belum populer, sehingga diperlukan gerakan pemasangan baliho master, publikasi medsos, Gerakan relawan dan liputan media massa cukup efektif untuk mengatasi kelemahan ini. “Hasilnya master sudah menjadi perbincangan sebagai tokoh muda potensial dalam pilkada 2024 di Boyolali,” jelas wahyu. (ist/**)